![](https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/07/12/kadiv-propam-polri-irjen-ferdy-sambo_169.jpeg?w=650)
Kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas bekas Kepala Divisi Profesi Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo memasuki babak baru setelah lebih dari sebulan bergulir.
Pemeriksaan perdana Sambo sebagai tersangka telah digelar oleh penyidik Polri di Mako Brimob, Depok, pada Kamis (11/8). Komnas HAM kemudian menyusul dengan menggelar pemeriksaan terhadap Sambo pada Jumat (12/8).
Dua pemeriksaan tersebut sama-sama mengungkap pengakuan baru Ferdy Sambo terkait kronologi penembakan Brigadir J yang berbeda dari keterangan awal.
Berikut rangkuman perkembangan terbaru kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Sambo.
Sambo Akui Jadi Aktor Utama Pembunuhan Brigadir J
Hasil pemeriksaan penyidik Polri menyatakan Sambo mengaku marah saat mendengar laporan bahwa istrinya, Putri Candrawathi, mendapat perlakuan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang dari Brigadir J.
Berdasarkan pengakuan, Ferdy Sambo kemudian memanggil Bharada E dan Bripka RR untuk membunuh Brigadir J.
"Dalam keterangannya tersangka FS mengatakan bahwa dirinya marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC, yang mendapat perlakuan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang yang dilakukan Brigadir J," kata Direktur Pidana Umum Mabes Polri Brigjen Andi Rian, Kamis (11/8) malam.
Sambo juga disebut menyampaikan keterangan serupa ketika diperiksa Komnas HAM pada Jumat (12/8). Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan Sambo mengaku telah merekayasa dan menjadi aktor utama pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Pertama, pengakuan saudara FS bahwa dia adalah aktor utama peristiwa ini. Dia [Sambo] akhirnya mengakui dia yang paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini," kata Taufan dalam konferensi pers.
"Dengan pengakuan ini kita harap nanti penyidikan dan selanjutnya sampai pengadilan bisa menghasilkan keputusan yang seadil-adilnya," lanjut Taufan.
Ada Komunikasi Sambo dan Istri Sebelum Pembunuhan
Hasil pemeriksaan Komnas HAM terhadap Sambo juga mengungkapkan temuan soal isi percakapan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.
Sambo dan istri diketahui sempat berkomunikasi di rumah pribadi yang terletak di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta, sebelum penembakan terhadap Brigadir J terjadi.
Ahmad Taufan Damanik mengatakan komunikasi antara Ferdy Sambo dan Putri turut memengaruhi peristiwa selanjutnya di TKP pembunuhan.
"Kita punya [rekaman] waktu di Saguling itu. Ada satu peristiwa yang kalau dalam rekaman video yang kami dapatkan, dalam rekaman raw material yang kami dapatkan, kurang lebih satu jam, yang tadi kita juga tanyakan," kata Taufan.
"Ternyata juga ada komunikasi antara Pak Sambo dan Bu Sambo sehingga memang sangat memengaruhi peristiwa yang ada di TKP," tutur Taufan.
Komnas HAM Konfirmasi Peristiwa di Magelang
Taufan Damanik mengonfirmasi peristiwa di Magelang yang berhubungan dengan percakapan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Vera mengenai adanya ancaman.
"Soal apa yang terjadi di Magelang yang beberapa waktu lalu memang kami dalami soal ini, khususnya terkait percakapan Josua dan Vera, yang ada ancaman. Tadi juga terkonfirmasi terkait apa dan peristiwa apa yang terjadi di Magelang," ujar Taufan.
"Tapi sehari sebelumnya polisi, berdasarkan pengakuan Sambo, menyebut terjadi tindakan yang melukai martabat saat di Magelang," jelasnya.
Peristiwa itu, sebut Taufan, akan direkomendasikan kepada penyidik. Namun, Komnas HAM tak menjelaskan rinci peristiwa apa yang terjadi di Magelang.
Pengacara Keluarga Brigadir J Tuding Sambo Bohong
Kuasa hukum keluarga Brigadir J meminta Sambo untuk berhenti berbohong dan mengungkapkan alasan pembunuhan sebenarnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J sebagai respons atas pengakuan terbaru Sambo dalam pemeriksaan perdana.
Ia juga menilai tindakan Sambo hanya sedang menciptakan kebohongan baru untuk menutupi kebohongan lainnya yang sudah terpatahkan.
"Bohong itu. Kalau istrimu sudah dilecehkan di Magelang, sebagai Kadiv Propam mungkin tidak kamu kasih istrimu dikawal orang yang sudah melecehkan balik ke Jakarta," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/8).
"Jadi mantan Kadiv Propam ini menggali kebohongan untuk menutup kebohongan, yang ada institusi Polri jadi malu," jelasnya.
Putri Candrawathi Bakal Diperiksa di Tempat Khusus
BACA HALAMAN BERIKUTNYAhttps://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMifmh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vbmFzaW9uYWwvMjAyMjA4MTIyMDI2NDYtMTItODM0MTAyL3VwZGF0ZS1sZW5na2FwLWthc3VzLXBlbWJ1bnVoYW4tYnJpZ2FkaXItai1kaS1ydW1haC1mZXJkeS1zYW1ib9IBAA?oc=5
2022-08-13 01:35:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar