KOMPAS.com- Sejak terjatuh pada Jumat (9/1/2021) lalu, pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 kini telah memasuki pekan ketiga.
Hingga 29 Januari 2021, tim telah berhasil mengidentifikasi total 58 jenazah dari 62 penumpang pesawat.
Jenazah ke-56 yang berhasil diidentifikasi ialah sang pilot Sriwijaya Air yang bernama Kapten Afwan (54).
Di tanggal jatuhnya pesawat, Kapten Afwan meminta maaf
Keponakan Kapten Afwan yang bernama Ferza Mahardika menuturkan, permintaan maaf sang pilot itu diutarakan kepada istri dan anaknya sebelum berangkat bekerja.
"Cuma yang biasanya dia pergi salaman biasa aja ini dia minta maaf sama istri dan anak-anaknya. Itu pas berangkat," kata Ferza kepada awak media, sehari setelah pesawat Sriwijaya Air Jatuh.
Keluarganya pun sempat merasa keheranan dan tak tahu hal apa yang membuat sang pilot meminta maaf.
"Alasannya kurang tahu juga, yang jelas anaknya ngomong kok abinya (ayah) tumben berbeda," kata Ferza.
Kapten Afwan juga tampak terburu-buru ketika berangkat hingga mengenakan pakaian yang belum disetrika.
"Biasanya kalau berangkat rapi tapi ini pakaiannya sedikit lecek karena tergesa-gesa," kenang dia.
Baca juga: Cerita Captain Afwan Sebelum Kerja, Terlihat Terburu-buru dan Minta Maaf kepada Keluarga
Pesan terakhir di display WhatsApp
"Setinggi apa pun aku terbang, tidak akan mencapai surga bila tidak shalat lima waktu."
Kalimat itu seolah-olah menjadi pesan terakhir yang diunggah oleh Kapten Afwan.
Saat menerbangkan pesawat, kalimat disertai foto superhero sedang shalat itu menjadi display picture (DP) WhatsApp terakhir sang pilot.
"Itu DP beliau, dia yang ganti cuma memang pas saat naik atau terbang, itu DP terakhirnya," ujar Ferza.
Selain itu, Afwan juga menuliskan keterangan di bawah foto profil WhatsApp-nya.
"Jadilah pemaaf dan suruhlah manusia berbuat kebaikan dan jauhilah orang yang jahil" tulis dia.
Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Sambut Kedatangan Jenazah Kapten Afwan di Rumah Duka
Pesawat terjatuh empat menit setelah lepas landas
Seharusnya pesawat tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak pada pukul 15.15 WIB, namun pesawat bernomor penerbangan SJ 182 itu tak kunjung datang.
Kontak terakhir pesawat tersebut terjadi pada pukul 14.40 WIB.
Pesawat mengalami hilang kontak ketika terjadi hujan deras.
Adapun ketika terjatuh, pesawat membawa 62 orang yang terdiri dari kru dan penumpang.
Baca juga: Hari Ke-7 Pencarian Sriwijaya Air SJ 182, Keluarga Pilot Afwan: Kami Ikhlas
Keluarga gelar shalat gaib Belasan jemaah menggelar shalat gaib untuk pilot Sriwijaya Air SJ 182 Captain Afwan di Masjid Ad-daulah di Perum Cibinong Endah, Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/1/2021).
Di hari ketujuh pencarian korban, keluarga Kapten Afwan menggelar shalat gaib atas permintaan sang istri, Pipit Rahmawati (35).
Shalat gaib dilakukan di Masjid Ad-daulah di Perum Cibinong Endah, Sukahati, Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (15/1/2021).
Masjid itu ialah tempat ibadah yang pernah direnovasi oleh Kapten Afwan semasa hidupnya.
"Kita doakan yang terbaik untuk Kapten Afwan di masjid ini," kata imam shalat gaib.
Meski telah mengaku mengikhlaskan, saat itu keluarga sangat berharap jenazah Kapten Afwan bisa ditemukan dan teridentifikasi.
"Alhamdulillah pihak keluarga ikhlas, sudah menerima apa pun yang terjadi baik jasadnya ketemu maupun tidak. Dan sudah diputuskan Insya Allah jika jasadnya ketemu, maka kami akan melakukan shalat jenazah dan dimakamkan di Pondok Rajeg," tutur kerabat, Saeful Anwar (66).
Baca juga: Setinggi Apa Pun Aku Terbang, Tidak Akan Mencapai Surga bila Tak Shalat 5 Waktu
Jenazah ke-56 itu adalah Kapten Afwan
Pada 29 Januari 2021, Tim DVI Kepolisian Indonesia berhasil mengidentifikasi jenazah ke-56, 57 dan 58.
Adapun jenazah ke-56 tersebut ialah sang pilot, Kapten Afwan.
"Pertama korban atas nama Afwan RZ (54), kedua atas nama Suryanto (40) dan ketiga atas nama Riyanto (32)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Rusdi Hartono, dilansir dari Tribun Jakarta.
Dengan demikian, masih ada empat jenazah lagi yang belum teridentifikasi.
Dimakamkan di taman makam pahlawan Pondok Rajeg Suasana haru keluarga saat pemakaman jenasah pilot Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Afwan di TMP Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021). Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu,
Bupati Bogor Ade Yasin membenarkan jika jenazah Kapten Afwan berhasil diidentifikasi berdasarkan pencocokan data DNA antemortem dan postmortem.
Pemerintah daerah pun memfasilitasi makam sang pilot.
"Tadi siang saya dapat kabar dari keluarga, jenazahnya sudah berhasil diidentifikasi. Makamnya kami sedang siapkan makamnya," tutur Ade, Jumat (29/1/2021).
Tangis keluarga pun pecah ketika jenazah Kapten Afwan tiba di rumah duka di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Bogor, Sabtu (30/1/2021).
Kapten Afwan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Para Penumpang Sriwijaya Air Itu Kini Telah Pulang
Sosok Kapten Afwan
Ia lahir pada 26 Februari 1966.
Kapten Afwan meninggalkan seorang istri bernama Pipit Rachimawati (35) dan tiga anak perempuan.
Mereka adalah Syahirah Rosfita (14), Aisyah Humaira (8) dan Syafiah Rahima (6).
Kapten Afwan sempat menjadi penerbang TNI AU sebelum menjadi pilot di maskapai Sriwijaya Air.
Semasa hidupnya, sang kapten dikenal sebagai sosok yang baik, dermawan dan kerap menjadi imam masjid.
"Kami kehilangan beliau, orang yang kami banggakan," kata Sjafzan.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Aprilia Ika, Farid Assifa, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati), Tribun Jakarta
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vYm9nb3Iua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjEvMDEvMzEvMDYwMDAwMDEvamVuYXphaC1rZS01Ni1pdHUtYWRhbGFoLWthcHRlbi1hZndhbi1zYW5nLXBpbG90LXNyaXdpamF5YS1haXI_cGFnZT1hbGzSAXRodHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL2JvZ29yL3JlYWQvMjAyMS8wMS8zMS8wNjAwMDAwMS9qZW5hemFoLWtlLTU2LWl0dS1hZGFsYWgta2FwdGVuLWFmd2FuLXNhbmctcGlsb3Qtc3Jpd2lqYXlhLWFpcg?oc=5
2021-01-30 23:00:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar