Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sedang memainkan strategi untuk mengurangi tekanan kekuasaan dan hukum jelang Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Hasto merespons bantahan dari Anies maupun Cak Imin soal tekanan-tekanan kekuasaan maupun hukum usai acara konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2024, di Kota Denpasar, Bali, Rabu (22/11).
"Karena tekanan itu kan berat. Jadi strategi yang disampaikan oleh Bapak Anies oleh Bapak Muhaimin Iskandar itu juga dalam rangka agar mengurangi tekanan-tekanan itu, jadi saya langsung komunikasi dengan Cak Imin," kata Hasto.
Hasto mengaku juga sudah berbicara dengan Cak Imin soal berbagai tekanan saat bertemu di Universitas Muhammadiyah, Jakarta. Namun, pertemuan dilakukan tertutup.
"Saya sendiri juga sudah komunikasi dengan Cak Imin ketika berada di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan komunikasi sudah dilakukan secara tertutup yaitu seni dalam politik itu seperti itu biar tidak ada tekanan-tekanan lebih lanjut," ujarnya.
Hasto menyebut memang tak berkomunikasi langsung dengan Anies, tetapi dengan Tim Pemenangan Anies-Cak Imin. Ia memahami pernyataan yang keluar dari Anies maupun Cak Imin.
"Ada komunikasi dengan Tim AMIN bukan dengan Bapak Anies bukan dengan NasdDem. Jadi kita bisa memahami pernyataan itu karena memang semuanya sebenarnya ingin menghindari tekanan-tekanan yang tidak perlu," katanya.
Hasto sebelumnya mengatakan banyak tekanan kekuasaan dan hukum jelang Pilpres 2024. Ia pun mengaku juga sudah berkomunikasi dengan pasangan Anies-Cak Imin soal tekanan itu.
Hasto yakin pasangan Anies-Cak Imin juga merasakannya. Menurutnya, banyak jenis tekanan telah ditemukan hingga ke daerah.
"Penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan, dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama," kata Hasto di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).
Di sisi lain Anies menegaskan apapun tekanan yang dialami dirinya dan Cak Imin, tak ada apa-apanya dibandingkan tekanan yang dirasakan rakyat saat ini.
"Seberat-beratnya tekanan itu (kekuasaan), tekanan rakyat lebih besar," ujar Anies di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, Minggu (19/11).
Sementara Cak Imin mengungkit peristiwa yang dialami Anies yang tidak bisa mengisi diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM) saat ditanya perihal tekanan kekuasaan.
"Mas Anies di UGM kemarin enggak bisa ceramah," ujar Cak Imin.
(kdf/fra)https://news.google.com/rss/articles/CBMigAFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL25hc2lvbmFsLzIwMjMxMTIyMTczNDUwLTYxNy0xMDI3NjY4L2hhc3RvLXBkaXAtc3RyYXRlZ2ktbmFyYXNpLWFuaWVzLWNhay1pbWluLXVudHVrLWt1cmFuZ2ktdGVrYW5hbtIBAA?oc=5
2023-11-22 20:55:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar