Senin, 27 Februari 2023

Linda Anita Cepu Mengaku Kenal Banyak Jenderal Polisi Selain Teddy Minahasa - Metro Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Linda Pujiastuti alias Anita alias Anita Cepu mengaku banyak membantu Polri mengungkap penyelundupan narkoba dari luar negeri ke Indonesia. Dia mengklaim banyak polisi yang mengenalnya.

"Banyak yang saya ungkap, banyak juga jenderal yang mengenal saya, termasuk Irjen Suwondo Nainggolan, termasuk Irjen Eko Daniyanto," ujar Linda saat menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum atau JPU saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 27 Februari 2023.

Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan merupakan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini. Sedangkan Inspektur Jenderal Eko Daniyanto pernah menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri.

Selain itu, dia juga kenal dengan eks Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra sejak 2013. Dia mengakui memiliki hubungan spesial dengan jenderal bintang dua itu sebelum ditangkap pada kasus yang sama.

Anita mengklaim semua informasi yang dia beberkan kepada Polri tepat, walaupun pernah ada target yang lolos. Jumlah pejabat Polri atau anggota polisi yang dia kenal tidak ingin disebutkan satu per satu.

Memberi informasi soal penyelundupan sabu 1,6 ton di Batam

Kasus yang dia pernah bantu adalah pengungkapan penyelundupan 1,6 ton sabu di Batam. 

"Banyak yang saya kenal dan banyak polisi yang mengenal saya dan semua info saya itu luar biasa, saya gak berani sebutkan," kata Anita.

Saat ini dia duduk sebagai terdakwa kasus peredaran lima kilogram sabu dari Polres Bukittinggi. Narkoba itu hasil penukaran dengan lima kilogram tawas dari 41,4 kilogram hasil pengungkapan Polres Bukittinggi pada Mei 2022.

Sabu yang sampai ke tangan Anita dari titipan Teddy Minahasa sebanyak tiga kilogram. Ketika ditangkap, sabu yang disita darinya kurang lebih satu kilogram atau sekira 900 gram.

Dia menjadi penyuplai sabu untuk eks Kapolsek Komisaris Polisi Kasranto sebelum dijual. Anita Cepu kemudian mendapatkan untung Rp 60 juta dari hasil penjualan satu kilogram sabu seharga Rp 500 juta.

Uang yang dia dapat sebagai ongkos berangkat ke Brunei Darussalam untuk menjual pusaka Keris milik Teddy Minahasa. Kemudian hasil penjualan juga untuk kepentingan operasi pengungkapan lagi.

Anita menolak yang Rp 60 juta yang dia kantongi sebagai upah atau bayaran hasil penjualan satu kilogram sabu.

"Saya ambil yang Rp 60 juta itu pertama kali rencananya untuk ongkos ke Brunei untuk beli tiket dan transport," tutur wanita yang dikenal sebagai Anita Cepu itu.

Pilihan Editor: Linda Anita Cepu Mengaku Informan Polri untuk Penyelundupan, Kenal Teddy Minahasa Sejak 2013

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMib2h0dHBzOi8vbWV0cm8udGVtcG8uY28vcmVhZC8xNjk2NjA3L2xpbmRhLWFuaXRhLWNlcHUtbWVuZ2FrdS1rZW5hbC1iYW55YWstamVuZGVyYWwtcG9saXNpLXNlbGFpbi10ZWRkeS1taW5haGFzYdIBbmh0dHBzOi8vbWV0cm8udGVtcG8uY28vYW1wLzE2OTY2MDcvbGluZGEtYW5pdGEtY2VwdS1tZW5nYWt1LWtlbmFsLWJhbnlhay1qZW5kZXJhbC1wb2xpc2ktc2VsYWluLXRlZGR5LW1pbmFoYXNh?oc=5

2023-02-27 22:27:21Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar