Selasa, 24 Agustus 2021

5 Fakta Ricuh Demo Pencari Suaka Afghanistan di Kantor UNHCR Jakarta - detikNews

Jakarta -

Para pencari suaka asal Afghanistan demonstrasi di depan kantor UNHCR, Jakarta Pusat, Selasa (24/8) kemarin. Massa demo menuntut kejelasan nasib mereka di Indonesia untuk bisa dipindahkan ke permukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.

Kericuhan sempat mewarnai aksi unjuk rasa massa pencari suaka ini. Massa dan aparat kepolisian sempat terlibat aksi dorong-dorongan.

Demo ini juga diikuti oleh sejumlah ibu-ibu dan anak-anak. Mereka membawa sejumlah poster, di antaranya bertuliskan "We are mentally exhausted by long processing times".

Sejumlah WN Afghanistan juga sempat diamankan polisi. Massa akhirnya bubar setelah bertemu dengan perwakilan UNHCR.

Berikut fakta-fakta kericuhan di demo pencari suaka Afghanistan:

1. Tuntutan Massa Pencari Suaka

Dalam aksi demo itu, massa menuntut agar UNHCR memberikan kejelasan terkait permukiman permanen mereka di negara ketiga. Salah satu pencari suaka dari Afghanistan, Hakmat mengaku nasibnya terkatung-katung sejak 2013.

"Kami mengadakan protes ini untuk menekan UNHCR, pemerintah Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk mengerjakan proses pemukiman kembali yang sudah terlalu lama. Ribuan pengungsi telah menunggu di sini di Indonesia selama 8-10 tahun untuk dimukimkan kembali," ujar Hikmat dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8/2021).

Hakmat mengaku khawatir dengan keluarganya, terlebih Taliban saat ini sudah menduduki pemerintahan. Hakmat menuturkan aksi demo yang digelar ini untuk mendesak UNHCR dan negara-negara lain akan kejelasan nasib mereka.

"Kami tidak berdaya dan tidak memiliki solusi lain selain mengangkat suara kami dan memberi tahu dunia tentang masalah dan kekhawatiran yang kita miliki untuk keluarga, orang, dan negara kami," ujarnya.

2. Massa dan Polisi Saling Dorong

Kericuhan sempat terjadi saat massa aksi melakukan demo. Massa dan polisi terlibat aksi saling dorong.

Polisi berkali-kali memperingatkan para pencari suaka itu untuk segera bubar. Polisi bahkan mengerahkan sejumlah petugas ber-APD untuk melakukan swab, namun massa bergeming.

Massa awalnya menolak untuk membubarkan diri. Polisi kemudian memukul mundur massa.

"Kami imbau, kepada seluruh demonstran, kami imbau sekali lagi, kepada seluruh demonstran, agar sekarang juga meninggalkan lokasi, situasi Jakarta masih level 3, dilarang ada kerumunan," ujar petugas.


Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibGh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhL2QtNTY5NTIxMC81LWZha3RhLXJpY3VoLWRlbW8tcGVuY2FyaS1zdWFrYS1hZmdoYW5pc3Rhbi1kaS1rYW50b3ItdW5oY3ItamFrYXJ0YdIBcGh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhL2QtNTY5NTIxMC81LWZha3RhLXJpY3VoLWRlbW8tcGVuY2FyaS1zdWFrYS1hZmdoYW5pc3Rhbi1kaS1rYW50b3ItdW5oY3ItamFrYXJ0YS9hbXA?oc=5

2021-08-24 22:42:20Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar