GAZA, KOMPAS.com - Hamas mengancam Israel dengan serangan roket balas dendam di Tel Aviv setelah "150 militannya" dimusnahkan selama pertempuran di Jalur Gaza.
Harapan gencatan senjata telah menyusut setelah Israel meningkatkan agresinya. “Negeri Zionis” menyerang blok menara lain yang menampung kementerian dalam negeri pemerintah Hamas pada Senin (17/5/2021).
Baca juga: POPULER GLOBAL: Lonjakan Kasus Covid-19 Malaysia | Pengakuan Mantan Pilot AU Israel
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan telah membunuh lebih dari "150 operasi teroris," mayoritas dari Hamas.
Mereka juga mengklaim telah menghancurkan sembilan mil terowongan bawah tanah di Kota Gaza.
Tapi Hamas tidak menganggap enteng serangan udara tanpa henti itu. Kelompok ini berjanji untuk menempatkan Tel Aviv kembali di antara target roket Hamas.
“Kami akan menempatkan Tel Aviv kembali di antara target roket kami. Anda telah diperingatkan." tulis sebuah pernyataan dari kelompok militan tersebut melansir The Sun pada Selasa (18/5/2021).
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Menurut para pejabat, 212 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza, termasuk sedikitnya 61 anak-anak. Sementara lebih dari 1.400 lainnya luka-luka.
Baca juga: Di India Viral Tagar Dukungan untuk Israel, Digemakan di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Target serangan
Di Israel, sepuluh orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia lima tahun, telah tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat roket yang ditembakkan dari jalur Gaza.
IDF mengatakan pihaknya menggunakan 60 pesawat, untuk menjatuhkan lebih dari 100 bom pada sedikitnya 65 sasaran selama serangan semalam di terowongan Hamas, yang dikenal sebagai "The Metro" oleh militer Israel.
Lintasan tersebut telah menjadi target utama karena disebut digunakan Hamas untuk operasi dan penyelundupan. Israel mengklaim telah menghancurkan setidaknya 62 mil terowongan.
Sebuah tweet mengejek dari IDF yang diunggah pada Selasa (18/5/2021) berbunyi: "Semalam, kami menyerang target teror di Kota Gaza: situs peluncuran roket yang ditujukan ke Tel Aviv dan di seluruh Israel, 65 target teror di sistem terowongan 'Metro' Hamas, sebuah Anti-Tank Hamas Pasukan rudal.”
"Hamas kembali membuktikan bahwa mereka sengaja menempatkan sasaran militer di wilayah sipil," bunyi pernyataan Israel.
Ini adalah permainan menyalahkan tanpa henti antar wilayah, dengan Hamas sebelumnya mengklaim serangan itu adalah "pembunuhan yang telah direncanakan sebelumnya," karena korban anak-anak terus meningkat.
Sementara kelompok teror Lebanon, Hizbullah, diyakini juga berada di balik serangan roket yang menargetkan Israel yang gagal mendarat.
Tentara Israel mengatakan pihaknya meluncurkan artileri ke Lebanon sebagai tanggapan pada Senin (17/5/2021) setelah "enam upaya peluncuran (serangan) yang gagal teridentifikasi".
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan dari Lebanon itu.
Tetapi, serangan itu terjadi setelah demonstrasi besar-besaran yang diorganisir Hizbullah untuk mendukung Palestina terjadi di ibu kota Beirut. Di mana mereka yang ambil bagian membawa rudal.
Baca juga: Peran Media Sosial Pengaruhi Konflik Palestina dan Israel
Upaya gencatan senjata
The Sun melaporkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang condong kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, terus menjalin komunikasi lewat percakapan telepon. Dua hari terakhir, dia terus mengimbau perdamaian antara wilayah yang bertikai.
"Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu," kata Gedung Putih pada Selasa (18/5/2021).
Biden telah mengirim perantara, Hady Amr, ke Israel untuk mendorong gencatan senjata, disaat yang sama negosiator Mesir menumpuk tekanan.
Di antara peringatan keras Hamas, Netanyahu yang bersikeras bahwa serangan kilat akan terus berlanjut "dengan kekuatan penuh", membuat harapan gencatan senjata terus memburuk.
Namun para ahli menilai, peringatan yang dikeluarkan Hamas bukannya penyergapan, telah menunjukkan bahwa mereka berusaha mengakhiri pertempuran.
Pasukan Israel mencurigai bahwa meskipun kelompok militan mungkin memiliki setidaknya 10.000 roket, jumlah yang dapat menghantam Tel Aviv telah menyusut.
Baca juga: Ditanya soal Israel, Biden Bercanda Bakal Tabrak Jurnalis Penanya
Menurut IDF, 3.150 roket telah ditembakkan dari Gaza selama seminggu terakhir. Tetapi, 460 roket tidak berfungsi dan jatuh di dalam jalur tersebut.
Israel telah menyerang 1.180 sasaran, termasuk bangunan yang menampung kantor Associated Press dan biro Al Jazeera di Gaza.
Ia juga menghancurkan "kapal selam bunuh diri" Hamas dan membunuh militan yang mengoperasikannya dari Gaza Utara.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmtvbXBhcy5jb20vZ2xvYmFsL3JlYWQvMjAyMS8wNS8yMC8wNzQ4MDQyNzAvbWVub2xhay1tdW5kdXItaGFtYXMtYW5jYW0tc2VyYW5nYW4tYmFsYXMtZGVuZGFtLWtlLWlzcmFlbD9wYWdlPWFsbNIBcmh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vZ2xvYmFsL3JlYWQvMjAyMS8wNS8yMC8wNzQ4MDQyNzAvbWVub2xhay1tdW5kdXItaGFtYXMtYW5jYW0tc2VyYW5nYW4tYmFsYXMtZGVuZGFtLWtlLWlzcmFlbA?oc=5
2021-05-20 00:48:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar