jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengecam pernyataan Presiden Jokowi, terkait insiden kematian enam anggota laskar FPI karena tertembak polisi.
Pasalnya, Presiden Jokowi dianggap tidak memberikan perlindungan hukum kepada warga negara yang menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.
“Kami mengecam atas sikap dan ucapan dari Presiden Republik Indonesia yang justru memberikan justifikasi terhadap tindak kekerasan negara terhadap warga negara sendiri,” kata Munarman dalam keterangan yang diterima JPNN, Selasa (15/12).
Baca Juga:
Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi sebagai bukti kekerasan struktural yang paling nyata.
“Ini dilakukan oleh penguasa dan akan melanjutkan tembok impunitas terus berlanjut terhadap aparat negara yang melakukan berbagai pelanggaran HAM terhadap rakyatnya sendiri,” tegas Munarman.
Ia menerangkan, fenomena yang terjadi saat ini makin ironis karena dalam momen peringatan hari HAM sedunia dan Indonesia turut memperingatinya.
Baca Juga:
"Jangan sampai Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa tidak beradab karena menjadikan nyawa rakyat sebagai permainan drama komedi yang tidak lucu,” tambah Munarman yang sekaligus kuasa hukum enam laskar FPI.
Sebelumnya, Presiden Jokowi secara tegas menanggapi peristiwa tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiSmh0dHBzOi8vd3d3Lmpwbm4uY29tL25ld3MvZnBpLW1lbmdlY2FtLXBlcm55YXRhYW4tcHJlc2lkZW4tam9rb3dpLXNvYWwtaW5p0gFMaHR0cHM6Ly9tLmpwbm4uY29tL2FtcC9uZXdzL2ZwaS1tZW5nZWNhbS1wZXJueWF0YWFuLXByZXNpZGVuLWpva293aS1zb2FsLWluaQ?oc=5
2020-12-15 11:42:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar