Selasa, 15 Desember 2020

Buat Soal "Anies Diejek Mega", Guru SMPN 250 Cipete: Saya Tak Maksud Apa-apa - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru pembuat soal bernuansa politis dari SMPN 250 Cipete Sukirno mengaku menulis soal dengan mencantumkan nama tokoh politik Anies dan Mega sebagai spontanitas saja.

"Spontanitas saja Pak," ucap Sukirno kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat rapat klarifikasi di Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Sukirno mengaku tidak memiliki niatan untuk menyebut kedua nama tokoh tersebut menjadi soal ujian sekolah dengan perbandingan yang dinilai tidak baik.

Menurut dia, saat membuat soal tiba-tiba muncul dalam benak dia nama Anies dan Mega.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Akan Laporkan Guru Pembuat Soal Anies Diejek Mega ke Polisi

"Demi Allah pak saya tidak punya niat apa-apa, saya ketika membuat soal ada nama Anies," kata Sukirno.

Sukirno juga menceritakan kronologi dia ditugaskan untuk membuat soal ujian sekolah Kelas 7 SMP berdasarkan kurikulum yang diajarkan di sekolah.

Menurut dia, tidak ada yang janggal sampai dengan ditulisnya nama dua tokoh politik di dalam soal yang dia buat tersebut.

Baca juga: Bentak Guru Pembuat Soal Anies Diejek Mega, Ketua DPRD DKI: Apa yang di Otak Bapak?

"Bapak Kepala Sekolah menugaskan saya untuk membuat soal untuk anak kelas 7 dengan kisi-kisi berdasarkan kurikulum yang kami miliki di sekolah," ucap Sukirno.

Penjelasan tersebut kemudian dipotong oleh Prasetyo Edi yang menilai masih ada banyak nama selain dua nama tokoh politik tersebut untuk disebut di dalam soal.

"Kenapa enggak Udin sama Otong?" kata Pras.

Baca juga: Muncul Soal Ujian Anies Diejek Mega, Kepala SMP 250 Bilang karena Terburu-buru

Sukirno kemudian tidak lagi menjawab pertanyaan dari Pras. Pras kemudian meminta Sukirno untuk menjadi contoh teladan kepada murid-muridnya dan tidak mengulangi perbuatannya tersebut.

Kasus guru yang membawa unsur politik elektoral viral di dunia maya pada 12 Desember 2020. Sukirno membuat soal ujian sekolah menggunakan nama tokoh politik.

Dalam soal tersebut dua nama tokoh politik seperti Anies dan Mega digambarkan sebagai sosok yang berlawanan sehingga dinilai soal tersebut mendiskreditkan nama Mega dan membuat citra nama Anies naik.

"Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam," tulis soal ujian sekolah tersebut.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigAFodHRwczovL21lZ2Fwb2xpdGFuLmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDIwLzEyLzE1LzIxMzYyMTYxL2J1YXQtc29hbC1hbmllcy1kaWVqZWstbWVnYS1ndXJ1LXNtcG4tMjUwLWNpcGV0ZS1zYXlhLXRhay1tYWtzdWQtYXBhLWFwYdIBhAFodHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL21lZ2Fwb2xpdGFuL3JlYWQvMjAyMC8xMi8xNS8yMTM2MjE2MS9idWF0LXNvYWwtYW5pZXMtZGllamVrLW1lZ2EtZ3VydS1zbXBuLTI1MC1jaXBldGUtc2F5YS10YWstbWFrc3VkLWFwYS1hcGE?oc=5

2020-12-15 14:36:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar