TEMPO.CO, Jakarta - Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens menyampaikan kondisi dirinya yang telah satu tahun disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat -Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Dia disandera sejak 7 Februari 2023.
Dalam video yang diterima TEMPO dari juru bicara OPM Sebby Sambom, Philip mengatakan dirinya baik-baik saja selama satu tahun disandera oleh OPM. “Mereka memperlakukan saya dengan baik, saya berusaha untuk tetap positif,” kata Philips dalam keterangan video, pada Rabu, 7 Februari 2024.
Dalam video yang diambil pada 22 Desember 2023 itu, Philip mengatakan dia sehat, dan baik-baik saja serta mendapatkan dukungan. Pilot itu mengatakan dirinya diminta membuat rekaman video tentang kabarnya selama disandera, yang akan dikirimkan jika ada internet.
"Menurut komandan, jika bertemu lagi kita mungkin bisa mencoba melakukan panggilan telepon jika tersedia Wifi,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Mayor Jenderal Terianus Satto mengatakan penyanderaan Philip Mark Mehrtens oleh TPNPB-OPM bukan merupakan target utama. Pilot asal Selandia Baru itu dijadikan jaminan atas pelanggaran pemerintah Indonesia yang mengizinkan penerbangan sipil memasuki wilayah konflik antara OPM dan TNI-Polri.
“Penyanderaan terjadi sesuai standar hukum perang dan pilot Susi Air mendarat di wilayah perang dengan menggunakan perusahaan penerbangan Susi Air yang disubsidi oleh Pemerintah Indonesia dengan program Operasi Perintis,” kata Terianus melalui keterangan resmi yang diterima TEMPO, pada Rabu, 7 Februari 2024.
Selain itu,TNPB-OPM juga mengancam Presiden Joko Widodo dan pemerintahan di Papua Barat yang juga tidak mampu menjawab tuntutan dari organisasi Papua untuk membebaskan pilot Susi Air. “Pemerintah Selandia baru juga masih tidak mau menerima tawaran baik dari TNPB,” tambah Terianus.
Untuk melindungi kemanusiaan dan menjamin hak asasi manusia, OPM mengatakan akan mengembalikan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens kepada keluarganya. “Kami kembalikan melalui Yuridiksi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” tutur Mayor Jenderal Terianus Satto.
Pilihan Editor: Hakim Minta Almas dan Gibran Hadiri Mediasi Gugatan Wanprestasi, Ini Respons Kedua Kuasa Hukum
https://news.google.com/rss/articles/CBMiaWh0dHBzOi8vbWV0cm8udGVtcG8uY28vcmVhZC8xODMwOTMxL3NldGFodW4tZGlzYW5kZXJhLW9wbS1pbmktcGVzYW4tcGlsb3Qtc3VzaS1haXItZGFsYW0tcmVrYW1hbi12aWRlb255YdIBaGh0dHBzOi8vbWV0cm8udGVtcG8uY28vYW1wLzE4MzA5MzEvc2V0YWh1bi1kaXNhbmRlcmEtb3BtLWluaS1wZXNhbi1waWxvdC1zdXNpLWFpci1kYWxhbS1yZWthbWFuLXZpZGVvbnlh?oc=5
2024-02-07 13:46:28Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar