Pilot Susi Air, Philip Mehrtens, menyampaikan pesan mengharukan kepada istri dan anaknya di Selandia Baru selama dirinya disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan.
KKB merupakan sebutan aparat Indonesia untuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Dalam video yang dirilis juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Mehrtens mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Saya baik-baik saja. Mereka memperlakukan saya dengan baik. Saya terus mencoba tetap positif," kata Mehrtens dalam video tersebut.
Mehrtens kemudian menyampaikan selama di Nduga, dirinya berharap sang istri dan anak sehat dan dalam kondisi baik. Dia juga mengatakan bahwa ke depan dirinya diperbolehkan menghubungi mereka oleh TNPB-OPM.
"Saya berharap kamu dan Jacob sehat-sehat dan baik-baik saja, serta mendapatkan bantuan. Ke depannya, komandan mengatakan bakal mengupayakan kita bisa telepon melalui Wifi jika kamu bisa dikontak. Aku sangat mencintai kalian semoga kita bisa bicara lagi," ujar dia.
Ini merupakan kabar terbaru Mehrtens setelah tepat satu tahun disandera oleh TNPB-OPM usai mendaratkan pesawat Susi Air di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023 lalu.
Kendati demikian, video ini diambil pada 22 Desember 2023 bukan 2024 ini.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Selandia Baru menyatakan dalam rilisnya bahwa Mehrtens sempat berkomunikasi dengan pihak keluarga jelang Natal 2023.
"Kami tahu bahwa sebelum Natal, Philip bisa menghubungi beberapa teman dan keluarga untuk meyakinkan dia masih hidup dan sehat," ujar Menlu Selandia Baru Winston Peters, dalam rilis itu.
Peters lalu berkata, "Namun, kami masih khawatir soal lama waktu dia ditahan."
Pada 5 Februari lalu, Selandia Baru menyerukan pembebasan segera Mehrtens karena belum kunjung dibebaskan KKB.
Melalui pernyataan tertulis, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters meminta pembebasan segera Mehrtens dengan cara aman tanpa membahayakan sang pilot.
"Kami sangat mendesak mereka yang menahan Philip untuk segera membebaskannya dan tanpa membahayakan. Penahanannya yang terus menerus tidak akan menguntungkan siapa pun," kata Peters pada Senin (5/2).
(blq/bac)https://news.google.com/rss/articles/CBMihAFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL2ludGVybmFzaW9uYWwvMjAyNDAyMDcxNjMxMDEtMTEzLTEwNTk4NzQvcGVzYW4taGFydS1waWxvdC1zdXNpLWFpci11bnR1ay1rZWx1YXJnYS1zZXRhaHVuLWRpc2FuZGVyYS1vcG3SAYgBaHR0cHM6Ly93d3cuY25uaW5kb25lc2lhLmNvbS9pbnRlcm5hc2lvbmFsLzIwMjQwMjA3MTYzMTAxLTExMy0xMDU5ODc0L3Blc2FuLWhhcnUtcGlsb3Qtc3VzaS1haXItdW50dWsta2VsdWFyZ2Etc2V0YWh1bi1kaXNhbmRlcmEtb3BtL2FtcA?oc=5
2024-02-07 10:00:17Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar