Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres Pilpres 2024 melontarkan pertanyaan 'asing' kepada lawan debatnya. Hal yang sama juga pernah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mengikuti debat capres di Pilpres 2014 dan 2019.
Pada debat cawapres yang digelar KPU di JCC, Jakarta, Jumat (22/12) malam, Gibran sempat bertanya kepada calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD soal istilah Carbon Capture and Storage (CCS).
Mulanya, Gibran bertanya pada Mahfud soal bagaimana cara membuat regulasi CCS. Mahfud pun menjawab langkah pertama yang akan ia lakukan adalah membuat naskah akademik.
Mahfud juga menyebut dalam membangun apapun harus ada sistem pengawasan keuangan, termasuk CCS.
Gibran pun merasa tak puas dengan jawaban Mahfud tersebut. Gibran menekankan kepada Mahfud bawah pertanyannya tak terjawab.
"Pertanyaan saya belum dijawab apa regulasinya carbon capture storage. Tolong dijawab sesuai pertanyaan. Enggak perlu ngambang ke mana-mana," tambah Gibran.
Mengutip laman Kementerian ESDM, CCS merupakan salah satu teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 ke atmosfer.
Teknologi ini merupakan rangkaian pelaksanaan proses yang terkait satu sama lain, mulai dari pemisahan dan penangkapan (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang (flue gas), pengangkutan CO2 tertangkap ke tempat penyimpanan (transportation), dan penyimpanan ke tempat yang aman (storage).
Tak hanya mengeluarkan diksi CCS, Gibran juga bertanya kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengenai cara mendongkrak peringkat Indonesia di SGIE. SGIE merupakan akronim dari State of the Global Islamic Economy.
Namun, Imin mengaku tak tahu apa itu SGIE.
"Karena Gus Muhaimin ini adalah ketua umum dari Partai PKB, saya yakin Gus Muhaimin paham sekali soal ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE," tanya Gibran saat debat Cawapres di JCC Senayan, Jumat (21/12).
"Terus terang saya tidak paham SGIE," timpal Cak Imin.
Gaya Gibran yang mengeluarkan diksi 'asing' tersebut juga pernah dilakukan oleh Jokowi pada debat capres Juni 2014. Kala itu, Jokowi berhadapan dengan Prabowo Subianto.
Joko Widodo pada momen itu sempat memberikan pertanyaan dengan kata singkatan yang tidak diketahui Prabowo Subianto terkait TPID.
"Bapak Prabowo, kami ingin bertanya bagaimana cara meningkatkan peran, ini soal rakyat, peran TPID. Terima kasih," tanya Jokowi dalam sesi tanya jawab kala itu.
Mendengar pertanyaan Jokowi itu, Prabowo bertanya balik soal singkatan TPID.
"TPID itu singkatan dari apa?" tanya Prabowo.
Jokowi lantas menjelaskan ke Prabowo soal kepanjangan TPID.
"TPID itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah Pak Prabowo," kata Jokowi menjelaskan.
"Saya tidak terlalu menguasai singkatan," timpal Prabowo.
Tak hanya di Pilpres 2014, Jokowi juga sempat mengutarakan istilah 'unicorn' ketika menjalani debat dengan Prabowo di Pilpres 2019.
Jokowi kala itu sempat bertanya apa yang akan dilakukan Prabowo jika terpilih untuk mendukung dan mengembangkan perusahaan rintisan (start up) terutama yang sudah berlabel unicorn.
Unicorn merupakan istilah yang sangat familiar di dunia perusahaan rintisan atau startup. Istilah unicorn digunakan untuk mendeskripsikan perusahaan privat yang telah mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar.
"Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia?" kata Jokowi.
"Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?" kata Prabowo bertanya balik. Jokowi tampak tak mendengar jelas pertanyaan balik Prabowo sehingga tak merespons dengan jawaban jelas.
(rzr/pmg)https://news.google.com/rss/articles/CBMigAFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL25hc2lvbmFsLzIwMjMxMjIyMjIwMDQ5LTYxNy0xMDQwOTUxL2dpYnJhbi10aXJ1LWdheWEtam9rb3dpLXBha2FpLWlzdGlsYWgtYXNpbmctc2FhdC1kZWJhdC1jYXdhcHJlc9IBhAFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL25hc2lvbmFsLzIwMjMxMjIyMjIwMDQ5LTYxNy0xMDQwOTUxL2dpYnJhbi10aXJ1LWdheWEtam9rb3dpLXBha2FpLWlzdGlsYWgtYXNpbmctc2FhdC1kZWJhdC1jYXdhcHJlcy9hbXA?oc=5
2023-12-22 15:23:48Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar