TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi turut komentar perihal kasus Rocky Gerung yang dilaporkan menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Adhie pernyataan Gerung itu bagian dari perbedaan pendapat.
"Sekarang ini terbaru pernyataan Rocky Gerung yang menurut saya itu perbedaan pendapat," kata Adhie saat menjadi pembicara di acara Haul Gusdur ke 14 di Aula Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat 4 Agustus 2023.
Tak hanya itu, Adhie tampak menyayangkan bahwa pernyataan Rocky itu disambut reaksi perlawanan. Dimana kata Adhie munculnya persekusi di mana-mana.
Adhie justru membandingkan kondisi di masa kepemimpinan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Menurut Adhie, ketika ada persoalan politik maka Gus Dur berupaya untuk meredam hal tersebut.
"Gus Dur itu meredam para pendukungnya agar gak ikut-ikutan. Kita keliling ke pesantren-pesantren agar tidak terjadi konflik. Gus Dur lebih melindungi bangsanya dari berbagai konflik," kata Adhie.
Karena itu kata Adhie tidak ada gejolak tidak ada perlawanan. Di masa pemerintahan Gus Dur, kata Adhie, juga tidak pernah memerintahkan polisi untuk menahan orang yang mengkritiknya.
Menurut Adhie, perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang sifatnya sunnnahtullah. Ia merasa heran mengapa perbedaan saat ini menjadi suatu permasalahan. "Dulu itu bagaimana orang menghina Gusdur kan," ucapnya.
Sebelumnya, Dosen sekaligus Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan kritik kepada Presiden Joko Widodo menyebut b****ngan t*l*l. Hal tersebut menurut Rocky adalah kritik terhadap pejabat publik.
Usai ramai di jagat media, Rocky akhirnya menuturkan permintaan maaf jika pernyataannya menimbulkan perselisihan dan polemik berkepanjangan di masyarakat.
"Saya minta maaf, keadaan hari ini yang menyebabkan perselisihan berlanjut tanpa arah. Kritik saya terhadap Presiden Jokowi, saya biasa lakukan dimana-dimana. Saya tidak menghina Jokowi sebagai individu. Saya kira Jokowi mengerti, makanya tidak melaporkan saya," kata Rocky Gerung dalam jumpa pers di di Jalan Kusuma Atmaja No.76, Jakarta, Jumat 4 Agustus 2023.
Rocky menambahkan bahwa di dalam demokrasi persaingan pemikiran itu dilegalkan bahkan dianjurkan.
"Kita di sini belum sampe di situ, belum membedakan mana kritik publik mana dendam pribadi," ucap Rocky.
Pilihan Editor: Rocky Gerung Tanggapi Pernyataan Moeldoko soal Pasang Badan: Itu Bahasa Preman
https://news.google.com/rss/articles/CBMib2h0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwudGVtcG8uY28vcmVhZC8xNzU2MTEzL2Vrcy1qdWJpci1ndXMtZHVyLXBlcm55YXRhYW4tcm9ja3ktZ2VydW5nLWJhZ2lhbi1kYXJpLXBlcmJlZGFhbi1wZW5kYXBhdNIBbmh0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwudGVtcG8uY28vYW1wLzE3NTYxMTMvZWtzLWp1YmlyLWd1cy1kdXItcGVybnlhdGFhbi1yb2NreS1nZXJ1bmctYmFnaWFuLWRhcmktcGVyYmVkYWFuLXBlbmRhcGF0?oc=5
2023-08-04 15:28:27Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar