Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali menjawab pertanyaan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY terkait jika terpilih Anies Baswedan sebagai cawapres bagaimana sikap partai di KPP. Ali pun melontarkan pertanyaan balik, jika Anies tidak memilih AHY, apakah Demokrat akan pergi.
"Kita konsisten untuk memberikan mandat itu kepada Anies Baswedan untuk memilih siapa cawapresnya. Namun kewenangan yang diberikan dan siapa yang ditunjuk itu harus bisa dijelaskan secara empirik, secara scientifik mengapa memilih seseorang," kata Ali pada wartawan di Kawasan GBK, Sabtu (15/7/2023).
"Karena wakil presiden yang akan mendampingi Anies itu adalah orang yang bisa membantu pemenangan. Kalau AHY yang ditunjuk jadi cawapres, pertanyaan dia, apakah ada orang yang pergi? Saya balik, kalau bukan dia yang ditunjuk apakah dia akan pergi?," sambung Ali.
Ali menekankan bahwa kerja politik Bulan lah sebuah pernyataan, melainkan kerja lapangan. Sehingga dari situ pihaknya bisa menilai suatu konsistensi dan komitmen koalisinya dalam mendukung Capres Anies Baswedan.
"Ya artinya kerja politik itu bukan pernyataan. Kerja politik itu kerja lapangan dan kemudian bisa diukur sejauh mana konsistensi kita memegang komitmen dalam suatu koalisi dengan mengedepankan sosialisasi ke Mas Anies," ujarnya.
Sementara itu, Ali menegaskan bahwa Partai NasDem sejak awal sudah menginstruksikan kadernya untuk memasang foto Anies Baswedan di setiap spanduk caleg. Namun Ali kembali mempertanyakan koalisinya yang belum memasang foto Anies.
"Kalau Nasdem sebagai ketua umum dan sekaligus orang yang dipercaya partai memimpin pemenangan di internal, saya sudah keluarkan instruksi kepada seluruh kader Nasdem terutama caleg untuk memasang foto Anies dan caleg," ucapnya.
"Pertanyaanya partai lain (Demokrat fan PKS) sudah lakukan belum?," lanjutnya.
Sebelumnya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan proses penentuan cawapres Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). AHY tak bisa memberi tanggal yang pasti lantaran di luar kewenangannya.
"Kembali ke pertanyaan, kapan? I wish, saya bisa menjawab itu dengan pasti. Tapi tidak semua dalam kontrol kami. Kami memiliki sebuah mekanisme, saling menghormati antar partai. Masing-masing punya kedaulatan, masing-masing punya mekanisme yang harus dihormati," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (14/7).
Ia pun menyinggung pertanyaan jika dirinya tak menjadi cawapres Anies lantas bagaimana sikap Demokrat. AHY justru bertanya dibalik, jika dirinya yang dipilih Anies sebagai cawapres bagaimana sikap partai di KPP.
"Kalau AHY nggak jadi cawapres, gimana Demokrat? Dibalik, kalau Mas Anies menetapkan Mas AHY sebagai cawapres, apakah ada yang ingin pergi? Nah itu baru fair," tutur AHY.
"Tapi Insyaallah, saya di sini, di malam yang baik ini, 14 Juli, saya masih punya keyakinan, harapan tentunya bahwa pertanyaan-pertanyaan itu adalah pertanyaan biasa dalam sebuah konstelasi politik," sambungnya.
(maa/maa)https://news.google.com/rss/articles/CBMibmh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vcGVtaWx1L2QtNjgyNDk3OS9uYXNkZW0tYmFsaWstdGFueWEtYWh5LWthbGF1LW5nZ2FrLWRpdHVuanVrLWNhd2FwcmVzLWFwYWthaC1ha2FuLXBlcmdp0gFyaHR0cHM6Ly9uZXdzLmRldGlrLmNvbS9wZW1pbHUvZC02ODI0OTc5L25hc2RlbS1iYWxpay10YW55YS1haHkta2FsYXUtbmdnYWstZGl0dW5qdWstY2F3YXByZXMtYXBha2FoLWFrYW4tcGVyZ2kvYW1w?oc=5
2023-07-15 15:16:58Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar