Selasa, 06 Juni 2023

Ruwet Cawapres Anies Baswedan, Demokrat Mau Evaluasi Dukungan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief perihal urgensi sosok calon wakil presiden bagi capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menuai dinamika di internal. Apalagi, Andi mengungkapkan Partai Demokrat akan mengevaluasi dukungan.

Kemarin, Andi menduga lambatnya deklarasi cawapres menjadi penyebab elektabilitas Anies mengalami tren penurunan dalam sejumlah lembaga survei akhir-akhir ini. Dengan hipotesa itu, Demokrat menurut Andi bakal mengusulkan kepada Anies agar segera mendeklarasikan pasangan capres-cawapres pada Juni 2023.

"Memang ada kecenderungan menurun dari survei Indikator, karena mungkin dugaan kami, hipotesa kami, adalah lambatnya proses deklarasi," kata Andi saat dihubungi, Senin (5/6).

Andi menilai deklarasi Anies dan pasangannya bakal bisa mengerek elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam bursa capres 2024. Sebab para pendukung membutuhkan kepastian sehingga mampu memberikan dukungan lebih maksimal pada kontestasi politik itu.

"Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat. Jadi harus segera dilakukan deklarasi berpasangan supaya rakyat dan basis-basis pemilih partai maupun mereka yang mau perubahan itu yakin, mulai bergerak, dan menaikkan kembali elektabilitas Pak Anies," ujar Andi.

Indikator Politik Indonesia sebelumnya mencatat elektabilitas Anies terbawah dibandingkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berada di posisi pertama dan Capres PDIP Ganjar Pranowo di posisi urutan kedua.

Berdasarkan simulasi 18 nama capres, Prabowo unggul dengan 25,3 persen. Beda tipis dengan Ganjar yang memperoleh 25,2 persen; sementara Anies 12,5 persen. Pun pada simulasi 10 nama capres, Prabowo teratas dengan 29,1 persen; Ganjar 26,1 persen; dan Anies 13,2 persen.

Selanjutnya berdasarkan simulasi tiga nama capres 2024, suara Prabowo masih tertinggi dengan 38 persen. Disusul Ganjar 34,2 persen; Anies 18,9 persen; dan 8,8 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab. Keunggulan Prabowo diduga lantaran disokong suara pendukungnya pada Pemilu 2019.

Andi menilai deklarasi Anies dan pasangannya bakal bisa mengerek elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam bursa capres 2024. Sebab para pendukung membutuhkan kepastian sehingga mampu memberikan dukungan lebih maksimal pada kontestasi politik itu.

"Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat. Jadi harus segera dilakukan deklarasi berpasangan supaya rakyat dan basis-basis pemilih partai maupun mereka yang mau perubahan itu yakin, mulai bergerak, dan menaikkan kembali elektabilitas Pak Anies," ujar Andi.

Lebih lanjut, Andi bilang Partai Demokrat membuka opsi evaluasi jika belum ada deklarasi berpasangan hingga Juni ini. Saat ditanya maksud evaluasi tersebut, Andi Arief mengatakan evaluasi itu bersifat menyeluruh.

"Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi," kata Andi. "Evaluasi menyeluruh."

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali merespons Andi yang ingin Anies mendeklarasikan pasangannya di bulan Juni. Ali meminta Andi tunduk pada keputusan Ketum Umum (Ketum) yang tertuang di piagam kerja sama.

Ali menyebut pernyataan Andi bisa saja ditafsirkan sebagai ancaman oleh pihak lain. Dia meminta partai pengusung Anies di KPP kompak.

"Tapi kalau selalu memberikan tekanan seperti itu, justru orang kemudian akan melihat bahwa ini semacam satu ancaman, tekanan. Padahal di koalisi itu tidak ada limitasi waktu kan untuk melaksanakan harus mendeklarasikan pasangan itu. Kita harus jaga kekompakan, melakukan konsolidasi, tidak usah cawe-cawe cawapres biarkan Anies, mandat sudah diserahkan kepada dia," tuturnya.

Dia melihat penurunan elektabilitas Anies bisa saja karena belum adanya cawapres pendamping. Namun, kata Ali, di sisi lain juga ada partai pengusung yang tak gencar mensosialisasikan Anies ke masyarakat.

"Kalau kemudian Demokrat melihat bahwa penurunan itu akibat belum mendeklarasikan capres rasanya bisa iya bisa tidak, tergantung siapa yang akan dideklarasikan itu satu. Kedua, mengenai wapres itu kan 3 parpol, 3 Ketum, sudah tanda tangani piagam koalisi yang kemudian di dalamnya memberikan mandat penuh ke Anies, cari pasangan wakil," ujar dia.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Plate Tersangka Korupsi Rp8 T, Bagaimana Nasib Koalisi Anies?


(miq/miq)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMzA2MDYwOTU1MzMtNC00NDMyOTEvcnV3ZXQtY2F3YXByZXMtYW5pZXMtYmFzd2VkYW4tZGVtb2tyYXQtbWF1LWV2YWx1YXNpLWR1a3VuZ2Fu0gF7aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbmV3cy8yMDIzMDYwNjA5NTUzMy00LTQ0MzI5MS9ydXdldC1jYXdhcHJlcy1hbmllcy1iYXN3ZWRhbi1kZW1va3JhdC1tYXUtZXZhbHVhc2ktZHVrdW5nYW4vYW1w?oc=5

2023-06-06 03:02:38Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar