Rabu, 30 Maret 2022

Strategi Rusia Tarik Pasukan dari Ibu Kota Ukraina Dibaca Telik Sandi USA - detikNews

Kiev -

Rusia berjanji mengurangi pasukan dari ibu kota Ukraina, Kiev, usai perundingan di Turki. Strategi Rusia itu dibaca oleh mata-mata Amerika Serikat (USA/AS).

Rusia awalnya berjanji mengurangi aktivitas militernya secara drastis di wilayah Ukraina sebelah utara, mencakup wilayah dekat Kiev.

"Merujuk pada pembicaraan tentang persiapan kesepakatan soal netralitas dan status non-nuklir Ukraina telah bergerak ke area praktis, sebuah keputusan telah diambil untuk secara drastis, mengurangi aktivitas militer di wilayah Kiev dan Chernihiv," ucap Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin seperti dilansir dari AFP, Rabu (30/3/2022).

Kepala perunding Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan ada 'diskusi bermakna' dalam pembicaraan dengan Ukraina. Dia juga menyebut proposal yang diajukan Ukraina akan diteruskan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Medinsky juga menyebut Putin bisa saja bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Namun, dia belum menjelaskan kapan kemungkinan Zelensky dan Putin bertemu.

"Setelah pembicaraan yang bermakna hari ini, kami menyepakati dan mengusulkan solusi, di mana pertemuan kepala negara dimungkinkan bersamaan dengan para Menteri Luar Negeri yang menginisiasi perjanjian," ucap Medinsky.

"Dengan syarat kerja cepat untuk mencapai perjanjian dan menemukan kompromi yang diperlukan, kemungkinan untuk berdamai akan semakin dekat," imbuhnya.

Medinsky mengatakan pihak Ukraina mengajukan proposal tertulis, yang menurutnya menyerukan agar Ukraina menjadi 'negara netral secara permanen di bawah jaminan keamanan internasional' yang bertujuan memberikan negara itu status non-nuklir.

Di bawah proposal Ukraina, kata Medinsky, jaminan itu tidak mencakup wilayah Krimea yang dicaplok Rusia atau wilayah separatis Luhansk dan Donetsk, yang berarti Kiev menghentikan upaya untuk kembali ke wilayah ini secara militer.

Menurut Medinsky, proposal Ukraina juga mencakup perjanjian agar negara itu tidak bergabung aliansi militer atau menjadi pangkalan militer asing. Disebutkan juga oleh Medinsky bahwa proposal Ukraina juga mengajukan syarat agar Rusia 'tidak keberatan dengan upaya Ukraina untuk bergabung UE (Uni Eropa).

Medinsky juga menyebut Ukraina menyerukan agar kesepakatan final bisa dicapai dalam pertemuan antara Putin dan Zelensky.

Medinsky dalam komentar yang dilaporkan kantor berita TASS menyebut proposal Ukraina itu 'bukan ketentuan dalam perjanjian' melainkan 'proposal dari pihak Ukraina yang kami anggap langkah konstruktif dalam mencari kompromi dan itu akan dipertimbangkan oleh Rusia'.
poster

"Respons yang layak akan diberikan," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjunya.

Lihat juga Video: Pasukan Ukraina Usir Militer Rusia di Wilayah Timur Laut Kiev

[Gambas:Video 20detik]

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vaW50ZXJuYXNpb25hbC9kLTYwMDg4MDAvc3RyYXRlZ2ktcnVzaWEtdGFyaWstcGFzdWthbi1kYXJpLWlidS1rb3RhLXVrcmFpbmEtZGliYWNhLXRlbGlrLXNhbmRpLXVzYdIBfGh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vaW50ZXJuYXNpb25hbC9kLTYwMDg4MDAvc3RyYXRlZ2ktcnVzaWEtdGFyaWstcGFzdWthbi1kYXJpLWlidS1rb3RhLXVrcmFpbmEtZGliYWNhLXRlbGlrLXNhbmRpLXVzYS9hbXA?oc=5

2022-03-30 13:32:33Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar