Minggu, 16 Januari 2022

Setelah Gunung Meletus dan Tsunami, Tonga Seperti "Permukaan Bulan" - Kompas.com - KOMPAS.com

NUKU'ALOFA, KOMPAS.com – Setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai disusul tsunami, negara Tonga seperti “permukaan bulan”.

Tsunami terjadi setelah gunung berapi bawah laut tersebut meletus pada Jumat (14/1/2022) malam waktu setempat. Letusan kedua terjadi Sabtu (15/1/2022) pukul 17.26 waktu setempat.

Penduduk setempat mengatakan, negara kepulauan tersebut kni tampak seperti permukaan bulan karena abu vulkanik dan kerusakan pasca-tsunami.

Baca juga: Separuh Dunia Terdampak, Kenapa Letusan Gunung Berapi Tonga Begitu Dahsyat?

Selain itu, air bersin di Tonga juga tercemar sebagaimana dilansir The Independent, Minggu (16/1/2022).

Selandia Baru mengirim pesawat ke Tonga untuk menilai kerusakan setelah citra satelit menangkap letusan gunung berapi yang mengirimkan gumpalan asap dan abu vulkanik ke udara.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, pasokan air menjadi sangat penting dan sangat dibutuhkan rakyat Tonga untuk saat ini.

Para ahli mengatakan, letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai memicu gempa magnitudo 7,4.

Baca juga: Profil Tonga, Negara Kecil di Pasifik yang Disapu Tsunami

Selain itu, letusan gunung juga memicu tsunami dengan gelombang setinggi 1,2 meter yang menghantam rumah-rumah di pantai Tonga.

Banyak warga Tonga meninggalkan daerah dataran rendah karena takut gelombang akan bertambah besar.

Listrik, internet, dan saluran telepon di Tonga terputus pada Sabtu, membuat komunikasi ke sana masih belum memungkinkan.

Kendati demikian, Ardern mengatakan beberapa pulau di Tonga sudah pulih dari pemadaman listrik dan jaringan komunikasi telah berfungsi.

Baca juga: Pasca-Tsunami Tonga, Terjadi Gelombang Pasang Kuat di Far North Selandia Baru

Sejauh ini, masih belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban karena ibu kota Tonga, Nuku'alofa, masih belum bisa dihubungi.

“Nuku’alofa tertutup gumpalan tebal debu vulkanik tetapi sebaliknya kondisinya tenang dan stabil,” kata Ardern.

“Ada bagian Tonga yang belum kami ketahui. Kami hanya belum menjalin komunikasi,” sambung Ardern.

Para ahli mengatakan, gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai jarang meletus. Namun sekalinya erupsi, gunung tersebut akan “bergejolak” selama beberapa pekan atau bahkan beberapa tahun.

Ahli vulkanologi dari University of Auckland Profesor Shane Cronin mengatakan, letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai kali ini adalah salah satu yang terbesar dalam 1.000 tahun terakhir.

Baca juga: Video Letusan Gunung Berapi yang Sebabkan Tsunami, Raja Tonga Dievakuasi

“Kita bisa berada dalam beberapa minggu atau bahkan bertahun-tahun gejolak vulkanik besar dari gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai,” tutur Cronin.

Dia menambahkan, warga Tonga akan sangat membutuhkan bantuan, terutama air bersih.

“Masyarakat Tonga juga harus tetap waspada terhadap letusan lebih lanjut dan terutama tsunami dan harus menghindari daerah dataran rendah,” lanjut Cronin.

Erupsi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai juga telah memicu peringatan di sejumlah negara termasuk AS dan Jepang.

Gelombang kuat juga terjadi di sejumlah termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Baca juga: Dampak Tsunami Tonga, Air Tercemar, Internet Mati, dan Kapal Rusak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiggFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL2dsb2JhbC9yZWFkLzIwMjIvMDEvMTcvMDgwMTAwMDcwL3NldGVsYWgtZ3VudW5nLW1lbGV0dXMtZGFuLXRzdW5hbWktdG9uZ2Etc2VwZXJ0aS1wZXJtdWthYW4tYnVsYW4tP3BhZ2U9YWxs0gF5aHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9nbG9iYWwvcmVhZC8yMDIyLzAxLzE3LzA4MDEwMDA3MC9zZXRlbGFoLWd1bnVuZy1tZWxldHVzLWRhbi10c3VuYW1pLXRvbmdhLXNlcGVydGktcGVybXVrYWFuLWJ1bGFuLQ?oc=5

2022-01-17 01:01:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar