Sabtu, 05 Desember 2020

Polisi Terima Laporan soal Danny Pomanto Sebut JK di Balik Penangkapan Edhy - detikNews

Makassar -

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima laporan polisi terkait rekaman calon Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, yang menyinggung mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) di balik penangkapan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK. Polisi mengatakan akan menyelidiki laporan tersebut.

"Laporan sudah diterima dan akan kita proses," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo kepada detikcom, Sabtu (5/12/2020).

Ibrahim tak menyebut nama pelapor. Namun dia mengatakan penyelidikan atas laporan itu sedang dilakukan.

"Saat ini masih progress lidik," tutur Ibrahim.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video berisi rekaman suara yang menyebut JK berada di balik penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK beredar luas. Danny Pomanto mengaku suara dalam rekaman itu adalah suaranya.

Video berdurasi 1 menit 58 detik itu menampilkan wajah Danny Pomanto, kemudian beralih pada sebuah percakapan yang membahas soal penangkapan Edhy Prabowo.

"Makanya, kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel (Baswedan) yang tangkap, itu berarti JK (Jusuf Kalla). JK-Anies tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah menyerang Prabowo. Yang kedua, nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Ini kan politik. Kemudian mengalihkan (isu) Habib Rizieq. Ini mau digeser JK dan Habib Rizieq. JK yang main, karena JK yang paling diuntungkan dengan tertangkapnya Edhy Prabowo. Coba siapa yang paling diuntungkan. JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo kan. Kedua, Prabowo yang turun karena dianggap bahwa korupsi pale di sini, calon presiden to. Berarti Anies dan JK yang diuntungkan. Apalagi mengkhianati Jokowi. Jadi yang paling untung ini JK. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tapi kalau kita hafal apa yang dia mau main ini," ujar Danny Pomanto dalam rekaman yang beredar.

Danny sudah menjelaskan ucapannya dalam rekaman hanyalah analisis politik saat dirinya berbincang beberapa orang di rumahnya. Namun ternyata ada yang merekam perbincangan itu.

Simak lanjutan artikel berita di halaman berikutnya >>>>

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhL2QtNTI4MzE3Mi9wb2xpc2ktdGVyaW1hLWxhcG9yYW4tc29hbC1kYW5ueS1wb21hbnRvLXNlYnV0LWprLWRpLWJhbGlrLXBlbmFuZ2thcGFuLWVkaHnSAQA?oc=5

2020-12-05 11:51:31Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar