WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sepasang bom Kabul Afghanistan yang meledak di luar bandara negara itu, menewaskan sedikitnya 12 tentara AS dan melukai 15 lainnya pada Kamis (26/8/2021).
Melansir Reuters, ISIS mengeklaim berada di balik serangan bom Kabul Afghanistan tersebut.
Selain itu, sedikitnya 60 warga sipil Afghanistan juga dilaporkan tewas akibat bom Kabul sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Seorang jenderal tinggi AS mengatakan, saat ini pasukan AS berupya mengantisipasi lebih banyak serangan ketika proses evakuasi berlanjut dari Afghanistan.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Luar Bandara Kabul Afghanistan, 11 Tewas
Ledakan bom Kabul Afghanistan menandai korban militer AS pertama di negara itu sejak Februari 2020, dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan “Negeri Paman Sam” di Afghanistan dalam satu dekade.
Setidaknya dua bom Afghanistan meledak di kerumunan yang memadati gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Kerumuman tersebut dengan putus asa mengantre untuk meninggalkan Afghanistan sejak Taliban menduduki Kabul.
Salah satu bom Kabul Afghanistan diledakkan di dekat gerbang bandara dan yang lainnya meledak di dekat Hotel Baron.
Baca juga: Ancaman ISIS Mengintai Upaya Evakuasi dari Bandara Kabul
Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kelompok teroris itu menambahkan, salah satu pengebomnya menargetkan penerjemah dan orang yang bekerja sama dengan tentara AS.
Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Korps Marinir AS Frank McKenzie, mengatakan dalam jumpa pers bahwa ledakan bom Kabul Afghanistan diikuti dengan baku tembak.
McKenzie mengatakan, ancaman dari ISIS di Afghanistan tetap ada di samping sejumlah ancaman lainnya.
Baca juga: Disebut Biden Sebagai Musuh Besar Taliban, Apa Itu ISIS-K?
"Kami percaya itu adalah keinginan mereka untuk melanjutkan serangan ini dan kami menduga serangan itu berlanjut. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," kata McKenzie.
McKenzie menambahkan, potensi serangan di masa depan bisa saja berupa serangan roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil yang mencoba masuk.
McKenzie menuturkan, dia tidak yakin bahwa milisi Taliban telah membiarkan serangan itu terjadi.
Sebelumnya, AS dan sekutunya mendesak orang-orang untuk menjauh dari bandara Kabul karena adanya ancaman dari ISIS.
Baca juga: Taliban Eksekusi Mantan Pentolan ISIS Asia Selatan
Imbauan tersebut dikeluarkan pada Kamis ketika negara-negara Barat berupaya secepat mungkin melakukan evakuasi sebelum tenggat waktu 31 Agustus.
Kedutaan AS di Kabul menyarankan orang-orang yang ingin pergi ke bandara Kabul supaya mengurungkan niatnya sebagaimana dilansir Reuters.
Serupa dengan AS, Inggris mengatakan kepada orang-orang di area bandara untuk pindah ke lokasi yang aman.
"Ada ancaman serangan teroris yang berkelanjutan dan tinggi," tulis Kantor Luar Negeri Inggris dalam pernyataannya.
Baca juga: Video Taliban Bebaskan Ribuan Tahanan ISIS dan Al Qaeda dari Penjara Kabul
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiiQFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL2dsb2JhbC9yZWFkLzIwMjEvMDgvMjcvMDUzMzI1NTcwL3VwZGF0ZS1ib20tYnVudWgtZGlyaS1rYWJ1bC1hZmdoYW5pc3Rhbi0xMi10ZW50YXJhLWFzLW1lbmluZ2dhbC02MC13YXJnYT9wYWdlPWFsbNIBgAFodHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL2dsb2JhbC9yZWFkLzIwMjEvMDgvMjcvMDUzMzI1NTcwL3VwZGF0ZS1ib20tYnVudWgtZGlyaS1rYWJ1bC1hZmdoYW5pc3Rhbi0xMi10ZW50YXJhLWFzLW1lbmluZ2dhbC02MC13YXJnYQ?oc=5
2021-08-26 22:33:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar