Kewaspadaan yang diungkap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sehari sebelumnya benar-benar menjadi nyata. ISIS-K menyerang lokasi dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Ibu Kota Afghanistan. Aksi keji ISIS-K banjir kecaman. Berikut 10 faktanya.
Bom meledak saat sejumlah negara-negara koalisi Amerika Serikat (AS) tengah mengevakuasi warganya di Bandara Kabul. Warga Afghanistan juga berbondong-bondong ke bandara berharap bisa ikut diangkut pesawat negara-negara Barat.
Sesaat sebelum terjadi ledakan, pemandangan yang umum terpantau adalah ribuan orang berkumpul di luar bandara. Proses evakuasi ini sudah berlangsung sejak sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan pada 16 Agustus.
Dilansir AFP, Jumat (27/8/2021) sudah 100 ribu orang telah dievakuasi dari Afghanistan sejak 14 Agustus. Evakuasi dari AS dan negara-negara Barat akan berakhir pada 31 Agustus nanti.
Pada Kamis (26/8) waktu setempat, ada 7.500 orang dievakuasi dari Kabul dalam waktu 12 jam. Namun kemudian, ledakan terjadi di luar area bandara.
Biden banjir kecaman
Kecaman menghujani Biden dari politikus Partai Republik Negeri Paman Sam. Dilansir AFP, politikus menyalahkan Biden sebagai pemimpin yang lemah. Kini Biden harus bertanggung jawab atas kematian para serdadu negaranya.
"Tangan Joe Biden berlumuran darah," cetus anggota Kongres AS dari Partai republik, Elise Stefanik.
Senator Republikan, Marsha Blackburn, meminta Biden menyudahi saja jabatannya, "Harus mengundurkan diri atau menghadapi pemakzulan dan pemecatan dari jabatan mereka."
Donald Trump (BBC World) |
Sang Mantan Presiden AS, Donald Trump, juga mengecam Biden. Dilansir news.com.au dan Fox news, Trump menyebut tragedi di Kabul itu sangat menyedihkan dan memalukan. "Kita dipimpin oleh orang-orang yang tidak tahu apa yang mereka lakukan," sebut Trump.
Berikut adalah 10 fakta tentang ledakan bom di Afghanistan:
1. Bom bunuh diri
Dilansir Reuters, bom bunuh diri itu meledak di luar Bandara Kabul, Kamis (26/8) waktu setempat. Ledakan terjadi di dekat pintu masuk Abbey Gate ke bandara. Setelah bom meledak, banyak pria, wanita dan anak-anak terluka akibat ledakan itu menunggu perawatan di luar rumah sakit.
2. Dilakukan ISIS-K
Pelaku bom bunuh diri ini adalah kelompok ISIS Khorasan atau ISIS-K. Kantor berita propaganda ISIS, Amaq, menyebut pelaku bom bunuh diri 'mampu menembus benteng keamanan dan berada 5 meter' dari Pasukan Amerika Serikat. Bomber seketika meledakkan sabuk yang dikenakannya.
Kelompok ISIS-K ini diketahui berselisih dengan Taliban. Dilansir CNN dan AFP, ISIS-K adalah cabang dari ISIS di Suriah dan Irak di Asia Barat Daya dan berkembang di Afghanistan, salah satu negara di Asia Tengah. ISIS-K terbentuk tak lama setelah ISIS di Irak-Suriah terbentuk, yakni 2014.
Selain berisi orang-orang Taliban asli Afghanistan yang pindah haluan, ISIS-K juga berisi orang-orang non-pribumi Afghanistan. Ada petempur asing dari Suriah dan negara-negara lain di dalamnya.
Simak video 'Badan Keamanan AS: Korban Tewas Bom Kabul Terbesar dalam Satu Dekade':
Selanjutnya, sudah diwaspadai Biden sebelumnya:
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibWh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vaW50ZXJuYXNpb25hbC9kLTU2OTk1MTAvMTAtZmFrdGEtbGVkYWthbi1ib20tZGktYWZnaGFuaXN0YW4tYmlraW4tYmlkZW4tYmFuamlyLWtlY2FtYW7SAXFodHRwczovL25ld3MuZGV0aWsuY29tL2ludGVybmFzaW9uYWwvZC01Njk5NTEwLzEwLWZha3RhLWxlZGFrYW4tYm9tLWRpLWFmZ2hhbmlzdGFuLWJpa2luLWJpZGVuLWJhbmppci1rZWNhbWFuL2FtcA?oc=5
2021-08-27 14:03:47Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar