Jumat, 26 Maret 2021

Diminta Usut Lagi Kasus Hambalang, KPK: Upaya Menarik Kami ke Pusaran Politik Bukan Hal Baru - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengusut tuntas kasus korupsi terkait proyek Hambalang oleh kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Merespons hal itu, Pelaksana Tugas Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menegaskan, penanganan perkara yang dilakukan KPK adalah murni proses hukum yang didasarkan pada alat bukti dan tidak ada kaitan dengan hal lain di luar penegakan hukum.

"Upaya untuk menarik KPK dalam pusaran politik bukan hal baru dan kerap dilakukan oleh pihak-pihak yang berusaha mengaburkan atau mengambil kesempatan," kata Ali kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Demokrat: Penyelidikan Hambalang terhadap Partai Sudah Selesai

Ali juga menegaskan, dalam menetapkan tersangka, KPK berdasarkan pada ada tidaknya dua alat bukti yang cukup. 

Oleh karena itu, kata Ali, KPK tidak akan terpengaruh upaya-upaya tersebut dan akan tetap bekerja pada koridor penegakan hukum.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi KLB Max Sopacua mengatakan, hingga saat ini masih ada nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut tetapi belum tersentuh oleh hukum.

"Dari tempat ini kami serukan kepada lembaga hukum dalam hal ini KPK untuk menindaklanjuti apa yang belum dilanjutkan," kata Max dalam konferensi pers di Hambalang, Bogor, Kamis (25/3/2021), dikutip dari tayangan KompasTV.

Menurut Max Sopacua, KPK semestinya menindaklanjuti keterangan saksi-saksi mengenai nama-nama yang disebut menikmati uang hasil korupsi proyek Hambalang.

Baca juga: Ingatkan soal Anggaran Triliun untuk Bangun Hambalang, Max Sopacua Harap Kasusnya Dibuka Lagi

Max tidak membeberkan secara detail nama-nama yang ia tuding terlibat dalam kasus tersebut.

Namun, ia menyebut, adik AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas merupakan salah satu nama yang belum "tersentuh".

"Ya Mas Ibas sendiri belum (tersentuh), enggak diapa-apain, Mas Ibas juga disebutkan saksi berapa banyak oleh para saksi, kan belum, Yulianis menyebutkan juga begitu kan ya. Yang masuk penjara kan kita tahu siapa-siapa," kata Max.

Ia mengatakan, nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut mesti segera diproses hukum, seperti nama-nama lainnya yang sudah lebih dahulu masuk penjara.

"Jangan dibiarkan orang lain menderita dan jangan biarkan orang lain berpangku tangan senang-senang, malah sebagai raja nanti di Partai Demokrat," ujar Max.

Baca juga: Konflik Demokrat dan Kasus Hambalang yang Kembali Diungkit...

Adapun kubu kontra-AHY sengaja menggelar konferensi pers di Hambalang karena kasus korupsi proyek Hambalang dinilai menjadi penyebab rontoknya elektabilitas Partai Demokrat.

"Kenapa kita buat di sini? Substansinya harus Anda catat, tempat inilah, proyek inilah adalah salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," kata Max.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiiQFodHRwczovL25hc2lvbmFsLmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDIxLzAzLzI2LzEzMjUwMzQxL2RpbWludGEtdXN1dC1sYWdpLWthc3VzLWhhbWJhbGFuZy1rcGstdXBheWEtbWVuYXJpay1rYW1pLWtlLXB1c2FyYW4tcG9saXRpaz9wYWdlPWFsbNIBhAFodHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL25hc2lvbmFsL3JlYWQvMjAyMS8wMy8yNi8xMzI1MDM0MS9kaW1pbnRhLXVzdXQtbGFnaS1rYXN1cy1oYW1iYWxhbmcta3BrLXVwYXlhLW1lbmFyaWsta2FtaS1rZS1wdXNhcmFuLXBvbGl0aWs?oc=5

2021-03-26 06:25:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar