Senin, 15 Maret 2021

China Was-was di Myanmar: Pabrik Dibakar, Pipa Minyak Diserbu - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Deretan investasi China di Myanmar nampaknya dalam keadaan was-was. Ini setelah insiden pembakaran pabrik-pabrik yang didanai China oleh demonstran anti-kudeta di negara itu, Minggu (14/3/2021).

Para pendemo, yang merupakan pekerja di kawasan industri Hlaingthaya, menganggap bahwa China mendukung aksi militer Myanmar yang melakukan kudeta 1 Februari. Empat pabrik China dibakar dalam kejadian tersebut.


Ini membuat pemerintah Myanmar menerapkan darurat militer di Hlaingthaya. Status sama juga berlaku di Yangon, kota komersial Myanmar dan bekas ibu kota negeri itu.

Selain pabrik, sekelompok massa juga meneriakkan rencana menghancurkan pipa gas terbesar China-Myanmar pada demonstrasi akhir pekan kemarin di Mandalay. Upaya itu datang seiring bocornya dokumen pemerintah Myanmar, 24 Februari 2021.

Pejabat China telah meminta junta Myanmar untuk memberikan keamanan yang lebih baik ke fasilitas milik negeri itu. Termasuk data intelijen untuk membendung aksi kelompok etnis minoritas bersenjata di jalur pipa tersebut.

"Menjaga keamanan proyek kerja sama bilateral adalah tanggung jawab bersama baik China dan Myanmar," kata Kementerian Luar Negeri China dalam dokumen tersebut, seraya mengulangi seruan untuk "semua pihak di Myanmar untuk bersikap tenang dan menahan diri" dan untuk menyelesaikan perbedaan yang ada.

"Ini juga akan menguntungkan operasi yang aman dari proyek kerjasama bilateral," katanya.

Mandalay sendiri adalah titik jalur pipa di Myanmar yang terhubung dari Samudra Hindia ke China, yang dibangun sejak 2013. Pipa membawa minyak senilai US$ 1,5 miliar sejauh 770 km.

Halaman 2>>>>

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMTAzMTUxMTU1MzAtNC0yMzAxNDgvY2hpbmEtd2FzLXdhcy1kaS1teWFubWFyLXBhYnJpay1kaWJha2FyLXBpcGEtbWlueWFrLWRpc2VyYnXSAQA?oc=5

2021-03-15 05:37:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar