Minggu, 17 Januari 2021

Soliditas Polri Setelah Calon Kapolri Dipilih Jokowi, Ajakan Idham Azis hingga Tantangan Listyo Sigit - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri calon kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021 akhirnya terkuak.

Awalnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama komisaris jenderal atau perwira tinggi polisi berbintang tiga kepada Presiden Joko Widodo.

Nama-nama calon kapolri yang direkomendasikan kepada Presiden Joko Widodo itu telah melalui proses penyaringan oleh Kompolnas.

Baca juga: Saat DPR Menilik Transaksi Keuangan dan Karakter Calon Tunggal Kapolri...

Kelimanya terdiri dari Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.

Kemudian, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Arief Sulistyanto, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Agus Andrianto.

Baca juga: Ini 5 Nama Calon Kapolri yang Diserahkan Kompolnas ke Presiden

Pilihan Jokowi

Dengan hak prerogatifnya sebagai presiden, Jokowi kemudian memilih Listyo Sigit sebagai calon tunggal kapolri. Nama Listyo pun sudah diserahkan presiden ke DPR pada Rabu (13/1/2021) untuk diproses.

Berbagai pertimbangan Jokowi memilih Listyo disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian.

"Ya tentu saja semua persyaratan formal dipenuhi. Selain itu tentu saja faktor integritas, kompetensi, profesionalitas," kata Donny kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Istana Ungkap Pertimbangan Jokowi Usulkan Komjen Listyo sebagai Calon Kapolri

Selain faktor tersebut, kata Donny, Jokowi juga mempertimbangkan kemampuan calon kapolri untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan, baik di internal maupun eksternal pemerintahan.

Di sisi lain, Jokowi dan Listyo diketahui sudah memiliki kedekatan sebelumnya. Listyo pernah menjabat sebagai Kapolres Surakarta pada tahun 2011, di mana Jokowi ketika itu menjadi Wali Kota Solo.

Kemudian, setelah Jokowi terpilih sebagai presiden pada tahun 2014, Listyo turut menjadi ajudannya.

Baca juga: Listyo Sigit, Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi, dan Peringatan soal Konflik Kepentingan

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis saat memimpin upacara kenaikan pangkat di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020).Dok. Divisi Humas Polri Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis saat memimpin upacara kenaikan pangkat di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020).

Arahan Idham Azis

Setelah Listyo terpilih sebagai calon kapolri, Idham Azis mengajak jajarannya mendukung Listyo hingga dilantik nantinya.

"Saya mengajak kepada rekan-rekan semua untuk bergandeng tangan memberikan dukungan kepada calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo," ucap Idham dalam keterangannya, Kamis (14/1/2021).

"Sehingga proses pelaksanaan rangkaian fit and proper test yang akan dilaksanakan pekan depan sampai dengan pelantikan Bapak Kapolri Baru bisa berjalan dengan sukses dan lancar serta tidak menemui hambatan apa pun," kata dia.

Baca juga: Idham Azis: Saya Mengajak Rekan-rekan untuk Dukung Calon Kapolri Listyo Sigit

Idham pun berharap jajarannya tetap solid untuk mendukung keputusan Presiden Jokowi.

Ia meminta jajarannya meyakini bahwa keputusan Jokowi memilih Listyo pasti sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang.

"Saya berharap kita semua tetap solid, bersatu dan mendukung apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden RI selaku pimpinan tertinggi Polri untuk kita laksanakan dan amankan," tutur Idham.

Tantangan satukan internal

Menurut pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto, pernyataan Idham Azis tersebut menunjukkan internal Polri tidak solid setelah pemilihan Listyo.

Bambang berpandangan, timbul kegusaran di internal Polri setelah pemilihan Listyo. Alasannya, Listyo yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 bakal “melompati” beberapa angkatan seniornya.

Baca juga: Calon Tunggal Kapolri Komjen Listyo: Antara Tantangan, Respons Positif KPK, dan Dukungan Rekan Sejawat

Ia pun menilai hal itu menjadi tantangan bagi Listyo bila terpilih nantinya untuk menyatukan internal Korps Bhayangkara.

"Bukan sekadar menyatukan kelompok yang ada saja, tetapi menyatukan dalam satu visi membangun pondasi untuk masa depan Polri. Apakah Polri hanya akan jadi penjaga kepentingan rezim, atau kepentingan negara?," ucap Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Bambang berharap Listyo dapat melakukan terobosan berupa perubahan kebijakan di internal Polri bila terpilih.

Baca juga: Saat Kedekatan Komjen Listyo dan Presiden Jokowi Disorot...

Dalam pelaksanaannya, menurut dia, idealisme Listyo pun akan diuji.

"Tantangannya adalah tarikan-tarikan yang kuat dari berbagai kepentingan dan faksi-faksi di internal. Dan di sini integritas dan idealisme Pak Listyo akan diuji, mampu tidak menahan godaan-godaan itu," tutur dia.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMihAFodHRwczovL25hc2lvbmFsLmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDIxLzAxLzE4LzA5NDIwODMxL3NvbGlkaXRhcy1wb2xyaS1zZXRlbGFoLWNhbG9uLWthcG9scmktZGlwaWxpaC1qb2tvd2ktYWpha2FuLWlkaGFtLWF6aXM_cGFnZT1hbGzSAX9odHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL25hc2lvbmFsL3JlYWQvMjAyMS8wMS8xOC8wOTQyMDgzMS9zb2xpZGl0YXMtcG9scmktc2V0ZWxhaC1jYWxvbi1rYXBvbHJpLWRpcGlsaWgtam9rb3dpLWFqYWthbi1pZGhhbS1hemlz?oc=5

2021-01-18 02:42:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar