Jakarta, CNBC Indonesia - Joseph R Biden atau Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris telah resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden Amerika Serikat (AS). Keduanya telah mengambil sumpah menjadi orang nomor satu dan nomor dua di negeri adidaya itu pada Rabu (20/1/2021) siang di gedung parlemen The Capitol tepat pukul 12.00 waktu Washington DC.
"Saya sungguh-sungguh bersumpah bahwa saya akan setia menjalankan Kantor Presiden Amerika Serikat, dan akan dengan kemampuan terbaik saya, melestarikan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat," kata Biden bersumpah.
Dalam acara pelantikan itu presiden yang sebelumnya wakil presiden pada zaman administrasi Obama itu berulangkali menyerukan masyarakat Amerika untuk bersatu.
"Hari ini, pada harinya Januari ini, jiwa saya adalah: membawa bangsa Amerika bersama-sama, menyatukan masyarakat Amerika, dan menyatukan bangsa kita," katanya.
Sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang masih menghantui AS, acara pelantikan ini dihadiri secara terbatas dan publik dilarang untuk berkumpul menyaksikan prosesi sakral itu.
Beberapa tamu yang menghadiri acara itu adalah beberapa presiden-presiden pendahulu Biden seperti Barack Obama, Bill Clinton, dan George Bush. Namun Presiden ke-45 Donald Trump, yang menjadi rival Biden pada pemilu 3 November lalu tidak hadir, yang hadir hanya wakilnya Mike Pence saja.
Pilpres 3 November lalu telah dimenangkan Biden atas Trump. Kemenangan ini juga telah diratifikasi oleh parlemen AS. Sementara itu Trump dan kelompoknya terus menerus menuding bahwa Biden telah melakukan kecurangan dalam pemilu itu meskipun klaim ini tidak dapat dibuktikan.
Lalu apa saja kebijakan utama Biden selama 100 hari memimpin? Bagaimana pula dengan kebijakan ekonomi dan ke China?
Halaman 2>>>
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMTAxMjEwNjMxMTgtNC0yMTc1OTYvc2FoLWJpZGVuLWphZGktcHJlc2lkZW4tYXMtaW5pLWtlYmlqYWthbi1la29ub21pbnlh0gEA?oc=5
2021-01-20 23:45:49Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar