Jumat, 09 Oktober 2020

Pengacara Publik Ungkap Kondisi Massa Demo yang Ditangkap - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim pengacara publik belum diberikan akses oleh polisi untuk mendampingi demonstran yang ditangkap saat mengikuti aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di sejumlah wilayah Jakarta, Kamis (8/10). Mereka hanya diberi kesempatan melihat massa yang ditangkap dan ditahan polisi.

"Kalau sampai saat ini ada beberapa yang belum kita dampingi karena polisi sampai saat ini belum kasih akses bantuan hukum," kata salah satu pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Pers, Mona Ervita saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).

"Kalau menurut saya karena polisi belum punya data rinci jadi dia belum bisa kasih akses itu," imbuhnya.


Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan pihaknya di Polda Metro Jaya hingga Jumat dinihari, ada ribuan orang yang ditangkap aparat keamanan karena demo itu.

Ribuan orang itu dikumpulkan di beberapa ruangan di Polda Metro dengan kondisi tidak memakai baju, tidak menjaga jarak

"Resmob itu kan ada tiga lantai, nah itu penuh massa aksi semua. Mereka tidak pakai baju, tidak social distancing, ada yang bermasker dan tidak, itu yang kami lihat," kata dia.

Mona menaksir jumlah massa di Resmob lebih dari seribu orang. Selain massa aksi, ia menyebut  ada beberapa orang dari pers mahasiswa dan wartawan yang ditangkap aparat pada demonstrasi itu.

"Teman-teman pers mahasiswa di beberapa universitas, sama wartawan yang sempat ditangkap, kalau tidak salah ada dua orang wartawan yang ditangkap. Sama dua orang wartawan HP-nya dirampas dan dipukul polisi," ucap dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut ada sebanyak 1.192 massa yang ditangkap terkait aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di wilayah Jakarta.

Jumlah tersebut merupakan hasil razia atau patroli yang dilakukan oleh kepolisian sejak Rabu (7/10) hingga Kamis (8/10) kemarin.

"Sampai saat ini memang ada 1.192 yang telah kita amankan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat (9/10).

Yusri mengklaim ribuan orang itu merupakan anarko, dan bukan bagian dari para buruh yang memang ingin menyuarakan aspirasi lewat demo.

Ribuan orang itu, kata Yusri, memiliki profesi yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar merupakan pelajar STM.

(yoa/wis)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vbmFzaW9uYWwvMjAyMDEwMDkxNDA4NTktMTItNTU2NTM1L3BlbmdhY2FyYS1wdWJsaWstdW5na2FwLWtvbmRpc2ktbWFzc2EtZGVtby15YW5nLWRpdGFuZ2thcNIBAA?oc=5

2020-10-09 07:44:38Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar