Senin, 07 September 2020

BP Jamsostek Setor Data Penerima BLT Gelombang III Pekan Ini - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

BP Jamsostek (dulu BPJS Ketenagakerjaan) akan kembali menyetor data pekerja bergaji Rp5 juta calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp600 ribu per bulan kepada Kementerian Ketenagakerjaan pada pekan ini.

Data tersebut nantinya akan digunakan untuk pencairan subsidi upah gelombang ketiga.

"Rencana kami akan serahkan pekan ini. (Jumlahnya), besok kami umumkan," ucap Deputi Direktur Bidang Humas dan Antara Lembaga BP Jamsostek Irvansyah Utoh Banja kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/9).


Sayangnya, Utoh belum bisa memastikan berapa banyak data calon penerima valid yang akan disetor ke Kemenaker. Begitu juga dengan jadwal pencairan subsidi upah gelombang ketiga.

"Terkait pencairan, saya tidak bisa respons, ini domainnya Kemenaker," jelasnya.

Sebelumnya, Kemenaker sudah mencairkan subsidi upah tahap satu sebesar Rp1,2 juta per penerima dari total Rp2,4 juta per penerima pada akhir Agustus lalu. Pencairan tahap pertama, sudah dilakukan dalam dua gelombang.

Gelombang pertama kepada 2,5 juta penerima pada akhir Agustus 2020. Namun, baru sekitar 2,3 juta penerima yang mengantongi subsidi upah tersebut.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, ada beberapa penyebab yang membuat pencairan terhambat. Pertama, pemerintah menetapkan kuota pencairan pertama untuk 2,5 juta penerima.

"Kami membutuhkan waktu untuk mengecek, 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit," ungkap Ida.

Kedua, mekanisme transfer antar perbankan dari Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN ke bank swasta sesuai nomor rekening penerima. Ketiga, perusahaan belum menyetorkan rekening pekerja yang merupakan calon penerima subsidi upah ke BP Jamsostek.

Keempat, nomor rekening masih dalam tahap validasi. Kelima, pekerja memang tidak memenuhi syarat sebagai calon penerima.

Sementara gelombang kedua akan diberikan ke 3 juta penerima. Rencananya, pencairan akan dilakukan sesegera mungkin.

Secara total, pemerintah akan memberikan subsidi upah ke 15,7 juta pekerja pada tahun ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melanjutkan program ini pada tahun depan.

Hal ini dilakukan demi menjaga tingkat daya beli masyarakat di tengah rencana pemulihan ekonomi setelah pandemi virus corona atau covid-19.

"Bantuan subsidi gaji, itu akan dilanjutkan di kuartal pertama tahun depan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto.

(agt)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vZWtvbm9taS8yMDIwMDkwNzEyMTM1NS01MzItNTQzNTYxL2JwLWphbXNvc3Rlay1zZXRvci1kYXRhLXBlbmVyaW1hLWJsdC1nZWxvbWJhbmctaWlpLXBla2FuLWluadIBAA?oc=5

2020-09-07 05:27:14Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar