Selasa, 18 Agustus 2020

8 Fakta Gempa Bengkulu, dari Disebut Gempa Kembar hingga Terasa sampai Singapura - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Wilayah Bengkulu dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan 6,8 magnitudo dan 6,9 magnitudo yang terjadi hampir berbarengan pada Rabu (19/8/2020) pagi.

Gempa pertama yakni 6,8 magnitudo terjadi pada pukul 05.23 WIB, sementara gempa kedua berkekuatan 6,9 magnitudo terjadi pada 05.29 WIB.

Meski sempat membuat panik warga yang terdampak, gempa ini disebut tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Dua Gempa Bermagnitudo 6,9 dan 6,8 Gemparkan Warga Bengkulu, Berikut Analisis BMKG

Sejauh ini, tagar "Gempa" juga masih menjadi trending di Twitter.

Berikut sejumlah fakta terkait gempa Bengkulu pagi ini:

1. Disebut gempa kembar atau "doublet earthquake"

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Daryono menyampaikan, dua gempa berkekuatan besar itu disebut sebagai gempa "doublet".

"Gempa kembar atau 'doublet earthquake' adalah peristiwa dua gempa yang magnitudo atau kekuatannya hampir sama, dan terjadi dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Pagi Ini Bengkulu Diguncang Dua Gempa, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

2. Dua gempa terjadi dengan selang waktu 6 menit

Berdasarkan catatan BMKG, gempa kembar Bengkulu yang terjadi pada Rabu (19/8/2020) diawali gempa pertama yang terjadi pada 05.23 WIB dengan magnitudo update 6,8 M.

Gempa pertama memiliki episenter di laut pada jarak 169 km arah barat daya Bengkulu dengan kedalaman 24 km.

Sementara, gempa kedua terjadi pada pukul 05.29 WIB dengan magnitudo update 6,9 M dengan episenter di laut pada jarak 78 km arah barat daya Bengkulu Utara dengan kedalaman 86 km.

Daryono mengatakan, dua gempa ini terjadi hanya berselang waktu sekitar 6 menit.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

3. Skala IV MMI

Sementara, guncangan gempa paling kuat tercatat terjadi di wilayah paling dekat dengan pusat gempa yaitu di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, dan Kepahiang dalam skala intensitas IV MMI.

Skala intensitas IV MMI artinya getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang. Ditandai dengan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Dengan intensitas tersebut, dilaporkan warga di Bengkulu sempat lari berhamburan keluar rumah akibat panik karena guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.

Baca juga: Sumba Diguncang 112 Kali Gempa sejak 5 Agustus, Apa yang Terjadi?

Tak hanya itu, BMKG mencatat, guncangan paling jauh yang dirasakan lemah hingga Singapura dan Serpong, yang dilaporkan oleh warga yang tinggal di lantai atas bangunan apartemen.

Daryono menjelaskan, hal ini sangat mungkin terjadi akibat adanya vibrasi periode panjang (long period vibration) dari gelombang gempa.

5. Dipicu aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia

Kemudian, gempa kembar yang terjadi di Bengkulu dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Lempeng itu terjadi dengan dislokasi atau patahan batuan yang terjadi pada bidang kontak antar lempeng tepatnya pada Segmen Megathrust Mentawai-Pagai dengan mekanisme sumber sesar naik (thrust fault).

Baca juga: Gempa Bumi, Ini Cara Menyelamatkan Diri yang Direkomendasikan BNPB

6. Tidak berpotensi tsunami

Diketahui, gempa yang terjadi pagi ini tergolong memiliki kekuatan besar.

Namun, Daryono mengungkapkan, kondisi ini patut syukuri lantaran gempa kembar ini berkekuatan 6,8 M dan 6,9 M sehingga hasil pemodelan tidak berpotensi tsunami.

Umumnya, gempa dengan mekanisme sumber sesar naik dengan kedalaman dangkal jika kekuatannya di atas 7,0 M dapat berpotensi tsunami.

Baca juga: Mengenang 14 Tahun Gempa Yogyakarta dan Solidaritasnya untuk Bangkit

7. Terjadi 8 kali gempa susulan

Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 08.30 WIB menunjukkan, telah terjadi 8 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terkecil 3,4 M dan magnitudo terbesar 4,9 M.

8. Pernah juga terjadi pada 2007 

Daryono juga menyampaikan, Bengkulu juga pernah diguncang gempa kembar pada 12 September 2007 dan 13 September 2007 lalu.

Kondisi saat itu, Bengkulu dan Mentawai diguncang gempa berkekuatan 8,4 M dan 7,8 M.

"Gempa ini terjadi akibat pecahnya segmen Enggano, yang menjalar dari utara Enggano sampai ujung Siberut," imbuhnya.

Saat itu, gempa mengakibatkan sebanyak 25 orang meninggal dunia dan 92 orang luka-luka.

Bahkan, gempa ini dirasakan hingga Singapura, Malaysia dan Thailand.

Baca juga: Soal Gempa Sukabumi, BMKG: Dipicu Sesar Aktif

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMihAFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL3RyZW4vcmVhZC8yMDIwLzA4LzE5LzEwMTIyNTM2NS84LWZha3RhLWdlbXBhLWJlbmdrdWx1LWRhcmktZGlzZWJ1dC1nZW1wYS1rZW1iYXItaGluZ2dhLXRlcmFzYS1zYW1wYWk_cGFnZT1hbGzSAXtodHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL3RyZW4vcmVhZC8yMDIwLzA4LzE5LzEwMTIyNTM2NS84LWZha3RhLWdlbXBhLWJlbmdrdWx1LWRhcmktZGlzZWJ1dC1nZW1wYS1rZW1iYXItaGluZ2dhLXRlcmFzYS1zYW1wYWk?oc=5

2020-08-19 03:12:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar