Pelakunya menurut Ace adalah kelompok yang tidak mendukung Jokowi di Pilpres dengan memanfaatkan kontroversi kicauan CEO Bukalapak, Achmad Zaky sebelumnya.
Di media sosial Twitter, tagar #UninstallJokowi naik ke puncak trending topic. Tagar itu muncul usai beredar tagar #UninstallBukalapak yang dipicu kicauan CEO Bukalapak, Achmad Zaky terkait Revolusi Industri 4.0 di Indonesia.
"Sebetulnya Pak Jokowi sendiri enggak ada rasa tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh cuitannya Pak Zaky. Memang selama ini Pak Jokowi membantu men-support dan mendorong industri digital tersebut," ujarnya.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky. (CNN Indonesia/Gito Yudha Pratomo)
|
Kicauan Zaky menjadi sorotan karena mengkritik biaya riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia untuk menghadapi industri 4.0.
Dia mencantumkan data tahun 2016 yang ditulisnya sebesar US$2 miliar atau Rp2 triliun.
Jumlah itu berdasarkan data Zaky lebih kecil dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Dalam cuitannya Zaky juga menulis "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin" yang lantas direspons sebagian netizen dengan menggemakan tagar #UninstallBukalapak. Tak lama kemudian beredar tagar #UninstallJokowi.
Zaky sendiri telah meminta maaf kepada masyarakat khususnya para pendukung calon presiden nomor urut 01. Dia menyebut cuitannya tak bermaksud menyinggung salah satu capres.
"Memohon maaf atas kehilafan dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermakaud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon tertentu," kata Zaky.
"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," sambungnya.
(ani/wis)https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190215184518-32-369716/uninstalljokowi-mendunia-tkn-sebut-ulah-kubu-lain
2019-02-15 12:40:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar