Senin, 27 Mei 2024

Israel Bombardir Pengungsi di Rafah, Erdogan hingga Macron Ngamuk - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Israel ke Rafah pada Minggu (26/5/2024) telah menewaskan 45 orang pengungsi Palestina. Aksi itu mendapat kecaman dunia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Senin (27/5/2024) bahwa negaranya akan melakukan "segala kemungkinan" untuk meminta pertanggungjawaban Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang "biadab" atas serangan mematikan di Rafah.

"Kami akan melakukan segala yang mungkin untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan pembunuh yang tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan," kata Erdogan, dilansir AFP.

Hal senada juga diungkapkan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyuarakan kemarahannya atas serangan Israel tersebut dan menuntut "gencatan senjata segera."

"Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina," kata Macron di X.

"Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera."

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa dia "ngeri" dengan serangan mematikan Israel terhadap sebuah kamp yang menampung warga Palestina di Rafah, dan menambahkan bahwa serangan itu "harus segera dihentikan".

"Ngeri dengan berita yang keluar dari Rafah mengenai serangan Israel yang menewaskan puluhan pengungsi, termasuk anak-anak kecil. Saya mengutuk keras hal ini," tulis Borrell di X.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 45 orang akibat serangan Israel semalam, yang memicu kebakaran yang membakar hidup-hidup para pengungsi di tenda-tenda mereka, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Tentara Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan mengenai warga sipil yang tewas dalam serangan tersebut, yang telah memicu kecaman di seluruh dunia.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Dalih Netanyahu Bombardir Rafah Tuai Kecaman Dunia, Biden Ngamuk


(luc/luc)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyNDA1MjcyMDM0NTMtNC01NDE2MTMvaXNyYWVsLWJvbWJhcmRpci1wZW5ndW5nc2ktZGktcmFmYWgtZXJkb2dhbi1oaW5nZ2EtbWFjcm9uLW5nYW11a9IBf2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyNDA1MjcyMDM0NTMtNC01NDE2MTMvaXNyYWVsLWJvbWJhcmRpci1wZW5ndW5nc2ktZGktcmFmYWgtZXJkb2dhbi1oaW5nZ2EtbWFjcm9uLW5nYW11ay9hbXA?oc=5

2024-05-27 14:10:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar