Kamis, 04 Januari 2024

Budiman Sudjatmiko Sebut Pilpres 1 Putaran Bukan Pilihan, Suatu Keharusan - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko mengatakan, Pilpres 2024 harus berjalan satu putaran untuk Prabowo-Gibran.

Hal itu diungkapkan Budiman dalam acara “Ngobar Biru Ceria-02” di Sekber Relawan Prabowo-Gibran, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (4/1/2024).

“Kalau kita mau berpikir strategis, memang satu putaran itu bukan pilihan, tapi suatu keharusan,” kata Budiman.

Baca juga: Prabowo: Indonesia Akan Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain

Budiman mengatakan, pada 2024, beberapa negara strategis juga menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) sehingga berpotensi memengaruhi geopolitik dunia.

Ia menyebut negara-negara seperti Taiwan, Rusia, Inggris, India hingga Amerika Serikat juga menyelenggarakan pemilu pada tahun ini.

"Kita juga harus tahu di dunia ada puluhan negara yang mau pemilu, ada Taiwan, Rusia, Amerika, Inggris, dan India. Karena itu, kita tidak boleh meraba-raba dengan ketidakpastian,” ujar Budiman.

Baca juga: Prabowo: Masih Ada Ketimpangan Kesempatan antara Perempuan dan Laki-laki

Dengan pengalaman yang dimiliki Prabowo, Budiman meyakini bahwa Prabowo akan lebih memberi kepastian di tengah dinamika geopolitik.

“Pak Prabowo punya pengalaman itu," tutur Budiman.


Budiman juga mengungkapkan alasannya mendukung Prabowo, meski ia harus dipecat sebagai kader PDI-P, partai yang mendukung paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Satu-satunya aspek untuk mendukung Pak Prabowo yaitu aspek geopolitik,” kata Budiman.

Budiman juga mengatakan, apabila Pilpres 2024 berjalan dua putaran, ia menganggap hal itu menyia-nyiakan waktu dalam merancang geopolitik dan geostrategi.

Baca juga: TKN Sebut Jokowi Terang-terangan Dukung Prabowo, Istana: Presiden Tetap Fokus Kerja

“Warisan-warisan, proyek-proyek besar yang sudah diberikan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo), yang sudah divisikan oleh Pak Prabowo di dunia, yang mana nanti partner kita akan berubah,” kata Budiman.

“Partner starategis kita akan berubah tatkala (ada) perubahan IKN (Ibu Kota Nusantara), soal hilirisasi. Harus kita akui (kita) masih membutuhkan sahabat-sahabat yang masih bisa diajak ngobrol di negara di mana mereka juga masih belum tahu siapa pemimpinnya,” ucap Budiman.

Budiman menuturkan bahwa hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, optimalisasi desa, hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan proyek besar yang ingin dikerjakan Prabowo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMifWh0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjQvMDEvMDQvMjEzOTE1NTEvYnVkaW1hbi1zdWRqYXRtaWtvLXNlYnV0LXBpbHByZXMtMS1wdXRhcmFuLWJ1a2FuLXBpbGloYW4tc3VhdHUta2VoYXJ1c2Fu0gGBAWh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vbmFzaW9uYWwvcmVhZC8yMDI0LzAxLzA0LzIxMzkxNTUxL2J1ZGltYW4tc3VkamF0bWlrby1zZWJ1dC1waWxwcmVzLTEtcHV0YXJhbi1idWthbi1waWxpaGFuLXN1YXR1LWtlaGFydXNhbg?oc=5

2024-01-04 14:39:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar