JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung soal identitas sebuah kota yang terlihat dari partai politik asal wali kotanya.
Identitas tersebut menurut Jokowi terlihat dari warna identitas parpol yang juga dimasukkan dalam sejumlah bangunan di kota.
"Saya kadang-kadang kalau masuk ke sebuah kota dari si cat-nya saja sudah tahu ini dari partai apa (pemimpinnya). Masa warna partai masuk ke kota, ini enggak sambung kan, tapi dipaksakan," ujar Jokowi saat meresmikan pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2023, Bogor, sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Soal Penambahan Saham Indonesia di Freeport, Jokowi: Dalam Proses, Menunggu PP
"Karena pemimpinnya dari partai, saya enggak sebut partai apa, dari partai A, wah langsung catnya ungu, (saya) enggak menyinggung catnya ungu. Waduh enggak sambung, kantor-kantornya, pemkot juga dicat ungu, ini apa toh ini?," lanjutnya.
Karena sering melakukan kunjungan kerja ke daerah, Jokowi mengaku sudah hafal dengan fenomena tersebut.
Sehingga dirinya pun cepat mengidentifikasi wali kota tersebut berasal dari parpol tertentu.
"Kalau saya sudah hampir setiap hari sih ke daerah jadi tahu oh ini dari partai ini wali kotanya, ini dari partai ini," ungkapnya.
Namun, terlepas dari persoalan cat bangunan yang digunakan di setiap kota, Presiden Jokowi meminta agar pembangunan kota-kota di Indonesia ke depannya harus terencana dengan baik.
Sehingga kota memiliki identitas dan keunggulan yang tidak sama satu dengan lainnya.
"Ke depan memang harus betul-betul gagasan-gagasan besarnya kita rencanakan, kita desain sehingga kita memiliki kota-kota dengan kekuatan-kekuatannya, dengan keunggulan-keunggulannya sendiri-sendiri, tidak sama semuanya," ungkap Jokowi.
"Karena, banyak sekali produk-produk unggulan dari setiap kota itu yang membuat kota itu terkenal. Gorontalo misalnya. Kalau orang ke Gorontalo apa yang ada dipikiran kita? Jagung," tuturnya.
Baca juga: Presiden Jokowi bersama 60 Pj Wali Kota dan Lainnya Bakal Hadiri Munaslub Apeksi di Bogor
Kepala Negara pun menegaskan, perencanaan kota harus dilakukan secara konsisten dan dikerjakan setiap tahun.
"Saya titip ini kalau perencanaannya ada itu, perencanaan yang terkonsep secara total, untuk contoh saja, membangun sebuah jalan kita itu kalau membangun sebuah jalan ya hanya jalannya saja, mestinya itu satu paket, mestinya," ungkapnya.
"Kalau jalan itu mesti ada trotoarnya, mesti ada drainase-nya, landscape sekalian, jadi barengan gitu jangan yang bikin jalan sendiri, nanti untuk trotoarnya tidak dikerjakan sehingga didahului oleh pedagang kaki lima, baru bingung kita kalau berbondong-bondong warung di pinggir-pinggir jalan itu," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.https://news.google.com/rss/articles/CBMifWh0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjMvMTIvMTUvMTAzNTQ4MDEvam9rb3dpLXNpbmdndW5nLWNhdC1iYW5ndW5hbi1kaS1rb3RhLWtlcmFwLWJlcm51YW5zYS13YXJuYS1wYXJwb2wta2VwYWxh0gGBAWh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vbmFzaW9uYWwvcmVhZC8yMDIzLzEyLzE1LzEwMzU0ODAxL2pva293aS1zaW5nZ3VuZy1jYXQtYmFuZ3VuYW4tZGkta290YS1rZXJhcC1iZXJudWFuc2Etd2FybmEtcGFycG9sLWtlcGFsYQ?oc=5
2023-12-15 03:35:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar