Senin, 17 Juli 2023

Jembatan Krimea Diserang, Putin Siapkan Aksi Balas Dendam - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kementerian pertahanannya sedang mempersiapkan proposal untuk menanggapi serangan drone, diduga oleh Ukraina, yang merusak jembatan jalan yang menghubungkan Krimea ke Rusia selatan.

Di akhir pertemuan video yang disiarkan televisi dengan pejabat nasional dan regional untuk menilai konsekuensi dari serangan itu, Putin menyebutnya sebagai tindakan yang kejam dan tidak masuk akal, karena dia mengatakan jembatan itu "sudah lama tidak digunakan untuk transportasi militer".

Dilansir Reuters, Selasa (18/7/2023), pihak berwenang Rusia mengatakan pasangan yang mengemudi di atas jembatan untuk pergi berlibur di Krimea telah terbunuh, dan putri mereka yang berusia 14 tahun terluka.

Kyiv tidak secara resmi mengeklaim bertanggung jawab, tetapi media Ukraina mengatakan dinas keamanan Ukraina telah mengerahkan drone maritim ke jembatan tersebut.

Serangan itu mirip dengan yang terjadi pada Oktober, yang secara implisit diklaim oleh Ukraina, yang membuat jembatan jalan raya dan rel kereta api tidak berfungsi untuk sementara waktu.

Setelah dua insiden seperti itu dalam perangnya dengan Ukraina, Putin menuntut proposal "konkret" untuk memastikan keamanan jembatan tersebut, sebuah proyek prestise yang dia lakukan setelah Rusia merebut dan kemudian secara sepihak mencaplok semenanjung di Laut Hitam dari Ukraina pada tahun 2014.

Di sisi lain, Ukraina telah berjanji untuk mengambil kembali Krimea, bersama dengan semua wilayah yang telah direbut Rusia sejak meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina - yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" - pada Februari 2022.

Serangan terbaru bertepatan dengan musim liburan musim panas, dan berarti turis Rusia yang ingin berkendara ke atau dari Krimea akan menghadapi kemungkinan antrean panjang untuk feri mobil, atau melintasi wilayah yang direbut oleh Rusia yang telah berjanji akan direbut kembali oleh Ukraina.

Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin mengatakan pada konferensi video bahwa tidak ada kerusakan pada tiang jembatan sepanjang 19 km, tetapi bentang yang membawa lalu lintas satu arah telah hancur total dan harus dibangun kembali.

Dia mengatakan lalu lintas jalan satu arah akan dilanjutkan pada 15 September, dan akan dipulihkan di kedua arah pada 1 November. Jembatan kereta api paralel tidak rusak.

Kyiv mengatakan Rusia tidak punya urusan berlibur di wilayah yang disita, terutama saat Moskow mengebom Ukraina.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Geger Teori Konspirasi Putin 'Palsu' Kunjungi Ukraina


(luc/luc)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMzA3MTgwNTUwNDEtNC00NTUxNzAvamVtYmF0YW4ta3JpbWVhLWRpc2VyYW5nLXB1dGluLXNpYXBrYW4tYWtzaS1iYWxhcy1kZW5kYW3SAXdodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9uZXdzLzIwMjMwNzE4MDU1MDQxLTQtNDU1MTcwL2plbWJhdGFuLWtyaW1lYS1kaXNlcmFuZy1wdXRpbi1zaWFwa2FuLWFrc2ktYmFsYXMtZGVuZGFtL2FtcA?oc=5

2023-07-17 23:05:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar