TEMPO.CO, Jakarta - Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengatakan Ferdy Sambo sempat tertawa ketika berulang kali mengatakan kepadanya dan Ricky Rizal salah memakai senjata saat membunuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal itu diungkapkan Richard Eliezer alias Bharada E saat menjadi saksi mahkota dengan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022. Richard, Ricky, dan Kuat merupakan terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, bersama Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
“Saat itu di kediaman (rumah Saguling). Jadi saat itu ada saya dan Bang Ricky juga. Sempat beliau berulang-ulang kali bilang ke kami sambil ketawa, sempat bilang salah pakai senjata,” kata Richard kepada jaksa penuntut umum.
“Penyampaian itu kayaknya ada yang salah sambil ketawa?” tanya jaksa.
“Iya sambil ketawa dia,” balas Richard.
“Salah tembak kah?” tanya jaksa.
“Salah pakai senjata,” tutur Richard.
Richard mengatakan masih berkomunikas dengan Ferdy Sambo setelah pembunuhan ketika ia sedang piket. Ketika ia dibawa ke Brimob untuk ditahan, komunikasi tetap berjalan melalui WhatsApp.
“Apa penyampaiannya itu?” tanya jaksa.
“Menelepon agar saya tetap sampaikan seperti yang skenario,” ujar Richard.
Baca: Richard Eliezer Ungkap Alasan Tak Tolak Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Yosua
Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa pada 17 Oktober lalu, Richard menembakkan pistol Glock-17 MPY851 sebanyak 3-4 kali dari arah depan Yosua di Duren Tiga pada 8 Juli 2022. Yosua jatuh tertelungkup.
Dalam kondisi masih hidup dan mengerang, Richard dalam kesaksiannya mengatakan Ferdy Sambo, dengan memakain sarung tangan, menghampiri tubuh Yosua dan menembakkan pistol ke arah belakang kepala. Tarikan pelatuk itu untuk memastikan Yosua tewas.
Kemudian, mantan Kepala Divisi Propam Polri itu menembakan pistol HS dengan nomor seri H233001 milik Yosua beberapa kali ke arah dinding atas tangga dan menempelkan pistol itu ke tangan kiri Yosua. Siasat itu untuk mengecoh penyidik. Eksekusi Yosua itu berlangsung antara pukul 17.11-17.16 ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwudGVtcG8uY28vcmVhZC8xNjYzMTE0L2JoYXJhZGEtZS1kaWFuZ2dhcC1zYWxhaC1wYWthaS1zZW5qYXRhLW9sZWgtZmVyZHktc2FtYm8tc2FhdC10ZW1iYWstYnJpZ2FkaXItatIBdGh0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwudGVtcG8uY28vYW1wLzE2NjMxMTQvYmhhcmFkYS1lLWRpYW5nZ2FwLXNhbGFoLXBha2FpLXNlbmphdGEtb2xlaC1mZXJkeS1zYW1iby1zYWF0LXRlbWJhay1icmlnYWRpci1q?oc=5
2022-11-30 23:41:24Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar