JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan akan menghadiri KTT G20 akhir tahun ini di Bali meski kehadirannya ditentang Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu AS.
Pakar hubungan internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hariyadi Wirawan memprediksi, jika Putin tetap hadir, AS dan negara-negara sekutunya hanya akan mengirim delegasi saja di KTT G20 itu. Kepala negara atau kepala pemerintahan tidak akan hadir.
"Walaupun Indonesia tetap mengundang Putin, dan itu berarti kepala negara G20 lainnya (kemungkinan) tidak datang atau menurunkan delegasinya," kata Hariyadi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Biden Minta Rusia Didepak dari Keanggotaan G20
Hariyadi juga memprediksi, AS dan negara-negara sekutunya akan meminta Indonesia untuk menunda pertemuan KTT G20 tersebut. Namun, kata dia, hal tersebut akan sulit terwujud karena anggota-anggota G20 lainnya seperti China, India, dan beberapa negara di Benua Afrika tidak akan setuju dengan penundaan tersebut.
Ia mengatakan, dalam kondisi saat ini, Indonesia selaku Ketua Presidensi G20 harus menjalankan tugasnya dengan tetap mengundang semua negara anggota.
"Tapi itu akan membuat pertemuan ini jadi awkward (canggung), tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Rusia dapat sanksi ini itu dan tidak mendukung perbaikan perekonomian internasional," ujarnya.
Hariyadi menilai, jika AS dan negara-negara sekutunya hanya mengirimkan delegasi untuk menghadiri KTT G20, pertemuan tersebut tak akan mencapai target perbaikan ekonomi dunia.
"Pertemuannya jadi tidak ada kekuatan apa pun," ucap dia.
Kantor berita AFP melaporkan Rabu lalu bahwa Putin tidak terima saran Rusia dikeluarkan dari kelompok tersebut karena perang di Ukraina.
Sehari sebelumnya, Amerika Serikat mengindikasikan akan berkonsultasi dengan sekutunya mengenai keanggotaan Rusia di forum internasional demi meningkatkan tekanan atas invasi ke Ukraina.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan, tuan rumah G20 Jakarta telah mengundang Putin ke KTT kepala negara November 2022 di Bali.
"Tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid-19 yang semakin membaik. Tapi, sejauh ini ya niatnya datang," kata Vorobieva kepada wartawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMie2h0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjIvMDMvMjUvMTMyNjQwMjEvamlrYS1wdXRpbi1oYWRpcmkta3R0LWcyMC1iaWRlbi1kYW4tcHJlc2lkZW4tc2VqdW1sYWgtbmVnYXJhLXNla3V0dS1hc9IBf2h0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vbmFzaW9uYWwvcmVhZC8yMDIyLzAzLzI1LzEzMjY0MDIxL2ppa2EtcHV0aW4taGFkaXJpLWt0dC1nMjAtYmlkZW4tZGFuLXByZXNpZGVuLXNlanVtbGFoLW5lZ2FyYS1zZWt1dHUtYXM?oc=5
2022-03-25 06:26:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar