Sabtu, 11 Desember 2021

Istri Bupati Garut Ungkap Momen Terbongkarnya Kasus Perkosaan Santri - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut, Jawa Barat, Diah Kurniasari Gunawan mengatakan korban kekerasan seksual dan pencabulan pimpinan pondok pesantren di Bandung mengalami trauma dan tekanan yang cukup berat.

Bahkan, kata Diah, belasan santriawati tersebut harus tetap menjalani terapi dan pendampingan psikologis agar kondisinya stabil. Diah juga merupakan istri dari Bupati Garut Rudy Gunawan.

"Tim psikologi P2TP2A Garut melakukan terapi psikologi hingga saat ini para korban sudah mulai bisa kembali ke masyarakat," kata Diah kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (11/12).

Diah juga bercerita saat kasus tersebut terbongkar pertama kali semua orang tua korban syok sehingga Mereka harus diberi pemahaman dan pendampingan agar bisa menerimanya.


Kasus ini kata dia, mulai terbuka pada Mei 2021 lalu. Saat itu P2TP2A Kabupaten Garut menerima laporan dari seorang kepala desa dan orang tua santri terkait kasus dugaan pencabulan terhadap beberapa anak warga desanya yang mengenyam pendidikan di sebuah pesantren di Bandung.

"Sebelumnya, Kepala desa sudah melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Barat," kata dia.

Saat itu kata Diah, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan jajaran Polda Jawa Barat yang juga menindaklanjuti laporan kepala desa dan warga yang jadi orang tua santri. Diketahui ada 11 santri perempuan dari Garut yang menjadi korban. Bahkan dia ntaranya ada yang telah memiliki anak hingga ada yang tengah hamil.

Orang Tua Belum Tahu

Banyak dari orang tua santri yang belum mengetahui masalah yang menimpa anaknya, hingga P2TP2A berinisiatif memanggil para orangtua korban dan memberitahukan masalah yang menimpa anak mereka di pesantren.

"Saat inilah para orang tua banyak yang syok dan tidak terima," kata dia.

Setelah kasus tersebut diselidiki, para anak asal Garut dijemput dari pondok pesantren oleh penyidik Polda Jabar dan dibawa ke rumah aman P2TP2A Garut. Mereka kata Diah langsung dipertemukan dengan orang tua masing-masing.

"Di sisi lain, tim pemyidik Polda Jabar melakukan penangkapan terhadap pelaku," katanya.

Untuk saat ini, Diah memastikan pihaknya akan terus fokus melakukan pendampingan terhadap para korban yang telah berhasil dibawa keluar dari pesantren tersebut.



Upaya-upaya reintegrasi korban untuk kembali ke lingkungannya terus dilakukan dengan pendekatan ke aparat pemerintahan desa dan tokoh masyarakat hingga para korban akhirnya bisa kembali ke rumahnya.

Upaya pendampingan masih terus berjalan berupa pendampingan korban dalam menghadapi persidangan, hingga pendampingan kesehatan.

"Mengingat ada korban yang masih menunggu proses melahirkan, setelah sebelumnya satu orang korban juga telah melahirkan dengan fasilitasi P2TP2A Garut," kata dia.

Selain pendampingan kesehatan, P2TP2A juga melakukan pendampingan agar para korban yang masih berusia sekolah bisa kembali mengenyam pendidikan bahkan hingga ke bangku kuliah.

(tst/asa)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigwFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL25hc2lvbmFsLzIwMjExMjExMTUyODA2LTIwLTczMjgzMi9pc3RyaS1idXBhdGktZ2FydXQtdW5na2FwLW1vbWVuLXRlcmJvbmdrYXJueWEta2FzdXMtcGVya29zYWFuLXNhbnRyadIBAA?oc=5

2021-12-11 09:11:07Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar