Selasa, 30 November 2021

Bos Moderna Sebut Vaksin Saat Ini Kesulitan Lawan Covid-19 Varian Omicron - Kompas.com - KOMPAS.com

HONG KONG, KOMPAS.com - Bos Moderna menyatakan, vaksin yang ada saat ini bakal kesulitan melawan Covid-19 varian Omicron.

Dalam wawancara dengan Financial Times, Stephane Bancel menerangkan data mengenai efektivitas vaksin melawan varian terbaru akan tersedia dua pekan lagi.

Namun seperti diberitakan AFP Selasa (30/11/2021), Bancel mengatakan para ilmuwan menunjukkan sikap yang pesimitis.

Baca juga: Respons Varian Omicron, Inggris Perluas Program Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga untuk Semua Orang Dewasa

"Seluruh peneliti yang saya ajak berdiskusi, mereka semua mengatakan 'ini tidak akan menjadi hal baik'," kata dia.

Peringatan bos Moderna itu terjadi setelah para menteri kesehatan anggota G7 melakukan pertemuan darurat.

Mereka membahas varian Omicron, yang pertama terdeteksi di Afrika bagian selatan. Memaksa dunia kembali menutup pintu perbatasan demi mencegah penularan.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan risiko yang ditimbulkan Covid-19 varian terbaru ini sangatlah tinggi.

Bancel menjelaskan, para peneliti khawatir karena 32 dari 50 mutasi dari Omicron ditemukan di protein mahkotanya.

Protein di mahkota tersebut biasanya dipakai para produsen vaksin untuk meningkatkan efektivitas melawan virus corona.

Baca juga: Muncul Covid-19 Varian Omicron, Biden Merasa AS Belum Perlu Lockdown

Bancel menuturkan, dia memprediksi bakal terdapat penurunan cukup besar dalam keampuhan vaksin melawan varian baru ini.

Moderna sebelumnya sudah mengeklaim tengah mengembangkan vaksin yang spesifik menargetkan galur yang awalnya disebut varian Botswana ini.

Bancel mengatakan, pihaknya bisa saja mengirimkn sekitr dua sampai tiga miliar dosis pada tahun depan.

Baca juga: Menurut Gubernur The Fed, Ini 3 Ancaman Varian Omicron ke Ekonomi AS

Namun dalam pandanganya, akan sangat berbahaya mengganti seluruh produk dengan vaksin spesifik Omicron, sementara varian lain masih berkeliaran.

Peringatannya berbanding terbalik dengan upaya politisi yang berusaha meredam kekhawatiran publik terkait Omicron.

Presiden AS Joe Biden, misalnya. Dia menyatakan bahwa keberadaan varian Covid-19 yang baru ini harus disikap tanpa membuat kepanikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiigFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL2dsb2JhbC9yZWFkLzIwMjEvMTEvMzAvMTk1MzE2MDcwL2Jvcy1tb2Rlcm5hLXNlYnV0LXZha3Npbi1zYWF0LWluaS1rZXN1bGl0YW4tbGF3YW4tY292aWQtMTktdmFyaWFuLW9taWNyb24_cGFnZT1hbGzSAYEBaHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9nbG9iYWwvcmVhZC8yMDIxLzExLzMwLzE5NTMxNjA3MC9ib3MtbW9kZXJuYS1zZWJ1dC12YWtzaW4tc2FhdC1pbmkta2VzdWxpdGFuLWxhd2FuLWNvdmlkLTE5LXZhcmlhbi1vbWljcm9u?oc=5

2021-11-30 12:53:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar