Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan angka kematian pasien akan kembali dihitung sebagai indikator faktor risiko COVID-19. Pemerintah tadinya diketahui tidak memasukkan angka kematian dalam hitungan karena alasan data yang berantakan.
"Pemerintah kembali memasukkan indikator angka kematian sebagai penilaian assessment level sesuai acuan yang ditetapkan WHO," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube PerekonomianRI, Senin (23/8/2021).
"Jadi kalau waktu dua minggu yang lalu kami mengambil itu, karena kami mencoba membereskan datanya. Dan saya kira sekarang kerja keras dari Kementerian Kesehatan harus kita apresiasi, data itu sudah semakin baik, walaupun masih juga ada beberapa daerah yang datanya membutuhkan mungkin satu dua minggu ke depan untuk lebih baik," lanjutnya.
Luhut mewanti-wanti kemungkinan ke depannya akan ada lonjakan kasus konfirmasi dan kasus kematian dalam laporan perkembangan COVID-19 di Indonesia. Ini terjadi karena kasus-kasus yang sebelumya tidak tercatat sudah diketahui.
"Saya sekedar mengingatkan dalam beberapa hari ke depan akan kembali terjadi kenaikan tren kasus konfirmasi dan kasus kematian akibat 'tabungan' kasus yang baru dikeluarkan beberapa kabupaten kota," pungkas Luhut.
Tabungan kasus dari daerah tersebut rencananya akan dirapihkan secara bertahap dalam periode sekitar 10 hari.
Simak Video "Klaim Luhut soal Penanganan COVID-19 di Indonesia: Semua Terkendali!"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/up)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigwFodHRwczovL2hlYWx0aC5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWRldGlraGVhbHRoL2QtNTY5MzUyMy9sdWh1dC1wZXJpbmdhdGthbi1rYXN1cy1wb3NpdGlmLWtlbWF0aWFuLWNvdmlkLTE5LW5haWstYmViZXJhcGEtaGFyaS1rZS1kZXBhbtIBhwFodHRwczovL2hlYWx0aC5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWRldGlraGVhbHRoL2QtNTY5MzUyMy9sdWh1dC1wZXJpbmdhdGthbi1rYXN1cy1wb3NpdGlmLWtlbWF0aWFuLWNvdmlkLTE5LW5haWstYmViZXJhcGEtaGFyaS1rZS1kZXBhbi9hbXA?oc=5
2021-08-23 13:26:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar