Selasa, 24 Agustus 2021

Jejak Keluarga Massoud, 'Si Singa Panjshir' Penentang Taliban - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Nama Ahmad Massoud terus disorot lantaran dinilai sebagai pemimpin pasukan penentang Taliban yang kini terus memperkuat cengkeraman kekuasaan di Afghanistan.

Massoud merupakan anak laki-laki satu-satunya dari Ahmad Shah Massoud, salah satu panglima mujahidin yang berpengaruh membantu Uni Soviet mundur dari Afghanistan saat perang era 1980-an.

Ayah Massoud kerap dijuluki "Singa Panjshir" karena ia dan pasukannya berhasil mempertahankan Lembah Panjshir, pusat perang gerilya di Afghanistan, dari pasukan Uni Soviet ketika perang dulu.


Hingga kini, Lembah Panjshir juga menjadi satu-satunya wilayah yang tak pernah dikuasai Taliban.

Sejak kejatuhan Afghanistan ke tangan Taliban pekan lalu, Massoud yang baru berumur 32 tahun, bersumpah melakukan perlawanan terhadap kelompok tersebut.

Meski ia membuka peluang untuk berdialog, Massoud menegaskan dia dan pasukannya yang berbasis di Lembah Panjshir siap bertarung dan tak akan menyerah terhadap Taliban.

Dalam editorial Washington Post, Massoud mengklaim telah merapatkan barisan pasukannya di Lembah Panjshir untuk melawan Taliban.

Pria kelahiran 1989 itu bahkan mengklaim bahwa sebagian personel Afghanistan yang masih bertahan di negara itu, termasuk beberapa unit elit pasukan khusus, telah bergabung dengan pasukannya.

Ia juga menuturkan telah meminta bantuan negara Barat untuk melawan Taliban.

"Kami punya gudang peluru dan senjata yang dikumpulkan sejak jaman ayah saya karena kami tahu hari ini akan datang," katanya dalam editorial tersebut seperti dikutip Reuters.

Massoud menegaskan, jika Taliban berani menyerang Lembang Panjshir, mereka akan mendapat perlawanan keras darinya.

Saat kematian sang ayah dua hari sebelum serangan Al-Qaeda ke Amerika Serikat pada 11 September 2001, Massoud baru saja lulus sekolah di Iran dan langsung pindah ke Inggris dan mengenyam pelatihan di akademi militer Sandhurst.

Dikutip AFP, Massoud pernah mengenyam pendidikan di King's College London mengambil jurusan studi perang. Ia lantas melanjutkan studi pascasarjana mengambil jurusan politik internasional di Universitas London.

Usai lulus S2 pada 2016, Massoud kembali ke Afghanistan dan ditunjuk sebagai CEO The Massoud Foundation.

Pada 2019, Massoud mulai menjajal dunia politik. Akibat ketidakpuasan terkait proses perdamaian di Afghanistan, ia lantas membentuk koalisi baru yang terdiri dari para petinggi mujahidin yakni Second Resistance atau Panjshir Resistance.

Kelompok Massoud itu menjadi salah satu pasukan milisi independen paling berpengaruh di Afghanistan sejak Amerika Serikat mengumumkan penarikan pasukannya dari negara itu.

Massoud dan pasukan loyalisnya pun berusaha mempertahankan Lembah Panjshir, wilayah terpencil yang terletak 150 kilometer dari utara Kabul, dari cengkraman Taliban.

Lembah Panjshir merupakan basis gerakan milisi dan gerilyawan di Afghanistan yang tak pernah terjamah oleh pasukan asing, bahkan Amerika Serikat dan Taliban sekali pun.

Dari era invasi Uni Soviet hingga Taliban berkuasa pada awal 1990-an, lembah ini teramat sulit ditaklukkan.

Sekitar era 1980-an, para pejuang gerilya di bawah kepemimpinan ayah Massoud berhasil menahan pasukan Uni Soviet masuk ke Lembah Panjshir, bahkan ketika Soviet menguasai Kabul dan sebagian wilayah Afghanistan lain.

Ramalan ayah Massoud soal serangan teroris 9/11 baca di halaman berikutnya...

Ahmad Shah Massoud sang Singa Panjshir

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMif2h0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vaW50ZXJuYXNpb25hbC8yMDIxMDgyNDE4MDk0NS0xMTMtNjg0NzgzL2plamFrLWtlbHVhcmdhLW1hc3NvdWQtc2ktc2luZ2EtcGFuanNoaXItcGVuZW50YW5nLXRhbGliYW7SAYMBaHR0cHM6Ly93d3cuY25uaW5kb25lc2lhLmNvbS9pbnRlcm5hc2lvbmFsLzIwMjEwODI0MTgwOTQ1LTExMy02ODQ3ODMvamVqYWsta2VsdWFyZ2EtbWFzc291ZC1zaS1zaW5nYS1wYW5qc2hpci1wZW5lbnRhbmctdGFsaWJhbi9hbXA?oc=5

2021-08-24 11:27:33Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar