Senin, 31 Mei 2021

700 Pegawai Lolos TWK Kompak Tak Hadiri Pelantikan jadi ASN, Bagaimana Kerja KPK Setelahnya? - Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Pakar Hukum Pidana dari Universitas Indonesia (UI), Chudry Sitompul ikut menanggapi terkait 700 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menolak menghadiri pelantikan sebagai ASN.

Chudry menilai, aksi solidaritas pegawai KPK yang lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) itu tidak serta merta membuat kerja KPK terhenti.

Kendati demikian, ia tak menampik aksi solidaritas ini akan berpengaruh terhadap performa KPK.

Baca juga: 700 Pegawai KPK Kompak Minta Pelantikan Sebagai ASN Ditunda: Ini Bentuk Solidaritas

"Saya kira tidak akan membuat KPK menjadi berhenti."

"(Tetapi) Kalau hanya solidaritas, solidaritas ini mengurangi performa KPK itu sendiri," kata Chudry, dalam tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (1/6/2021).

Untuk itu, Chudry menilai, aksi solidaritas ini bukan cara terbaik dalam menyikapi polemik seleksi kepegawaian di KPK.

Ia menganggap bentuk aksi solidaritas ini justru mirip dengan aksi pemboikotan.

Logo KPK.
Logo KPK. (KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN)

Terlebih, menurut Chudry, para pegawai di KPK adalah orang-orang yang taat hukum.

"Teman-teman dari KPK kan orang-orang yang taat hukum, mengerti putusan pengadilan."

"Jadi saya kira kalau mau melakukan solidaritas, bentuknya bukan seperti ini, karena ini seperti pemboikotan."

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiiQFodHRwczovL3d3dy50cmlidW5uZXdzLmNvbS9uYXNpb25hbC8yMDIxLzA2LzAxLzcwMC1wZWdhd2FpLWxvbG9zLXR3ay1rb21wYWstdGFrLWhhZGlyaS1wZWxhbnRpa2FuLWphZGktYXNuLWJhZ2FpbWFuYS1rZXJqYS1rcGstc2V0ZWxhaG55YdIBiwFodHRwczovL20udHJpYnVubmV3cy5jb20vYW1wL25hc2lvbmFsLzIwMjEvMDYvMDEvNzAwLXBlZ2F3YWktbG9sb3MtdHdrLWtvbXBhay10YWstaGFkaXJpLXBlbGFudGlrYW4tamFkaS1hc24tYmFnYWltYW5hLWtlcmphLWtway1zZXRlbGFobnlh?oc=5

2021-06-01 01:50:21Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar