Minggu, 11 April 2021

Kronologi Lia Eden Wafat, Sempat Pingsan hingga Tolak Dibawa Pakai Ambulans - Suara.com

Suara.com - Nur (38), warga Jalan Mahoni, Bungur, Senen, Jakarta Pusat menceritakan detik-detik wafatnya pimpinan kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden pada Jumat (9/4/2021) lalu.

Menurut Nur, pada hari Jumat itu terdapat kejadian Lia Eden dikabarkan sempat pingsan. Para pengikut yang sedang berada di rumah Lia Eden pun langsung berniat membawa ke Rumah Sakit.

"Kabarnya pingsan sih ya, jatuh gitu. Terus langsung dibawa ke Rumah Sakit," ujar Nur di lokasi, Minggu (11/4/2021).

Setelah itu ambulans pun datang untuk memberikan pertolongan pada Lia Eden. Namun pihak ambulans ditolak karena Lia Eden akan dibawa menggunakan mobil pribadi.

Baca Juga: Wafat, Tak Ada Penampakan Karangan Bunga Berduka di Kerajaan Lia Eden

"Ambulans sudah datang. Tapi enggak mau. Maunya dibawa pakai mobil pribadi. Ya akhirnya jalan dah tuh," kata Nur.

Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

Tidak dirincikan pihak yang menolak menggunakan ambulans dari pengikut atau keinginan Lia Eden sendiri. Setelah dibawa ke Rumah Sakit, Lia Eden dikabarkan sudah tak bernyawa.

"Kan hari itu juga ya meninggalnya," pungkasnya.

Anak Cekcok dengan Pengikut

Sempat terjadi cekcok mulut antara pengikut sekte Salamullah dengan pihak keluarga almarhumah Lia Aminuddin atau Lia Eden. Bahkan, buntut dari adu mulut itu, pihak keluarga sempat memanggil aparat kepolisian.

Baca Juga: Lia Eden Meninggal, Begini Suasana di Kediamannya

Diduga keributan itu lantaran keluarga dilarang pengikut melihat jenazah Lia Eden 

Fakta itu diungkap Ranti, warga Jalan Mahoni nomor 30, Bungur, Senen, Jakarta Pusat yang menjadi saksi mata perselisihan kedua pihak itu. 

Ranti mengatakan, keribuan itu terjadi tepat di depan rumah duka setelah Lia Eden wafat atau pada Sabtu (10/4/2021) kemarin.

Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

"Pas Sabtu sih, keluarganya datang mau lihat jenazah buat yang terakhir kayaknya ya. Enggak di-bolehin sama pengikutnya yang di dalam," ujar Ranti di lokasi, Minggu.

Ranti menyebut saat itu anak lelaki Lia Eden yang datang ke rumah tempat berkumpulnya kelompok Salamullah. Ia sempat adu mulut dengan pengikut.

"Ya di depan rumah itu (cekcok). Enggak banyak sih tapi satu doang anaknya yang cowok," tuturnya.

Bahkan, anak Lia Eden juga disebutnya sampai memanggil polisi setempat.

Dikremasi

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Lia Eden akan menjalani proses pemakaman dengan cara pembakaran jenazah atau kremasi. Lia Eden dikabarkan sudah wafat sejak Jumat (9/4/2021).

Salah seorang pengikut Lia Eden saat ditemui di tempat berkumpulnya jemaat Salamullah mengatakan pimpinnanya itu sedang disemayamkan di rumah duka Grand Heaven, Heaven Garden Pluit, Jakarta Utara.

Lia Eden (Komunitas Salamullah)
Lia Eden (Komunitas Salamullah)

"Enggak dibawa ke sini. Disemayamkan di Heaven Garden Pluit," ujarnya, Minggu.

Pengikutnya itu mengatakan rencananya Lia Eden akan dimakamkan besok, Senin (11/4/2021).

"Besok dimakamkannya," jelasnya.

Berdasarkan informasi, situs Heaven Garden, heaven.co.id rumah duka itu menyediakan fasilitas kremasi. Saat dikonfirmasi ke layanan pelanggan Heaven Garden, dibenarkan Lia Eden sedang disemayamkan di Grand Heaven.

Rencananya, jenazah Lia Eden akan dikremasi besok, Senin (12/4/2021) pukul 10.00 WIB.

"Iya benar (Lia Eden disemayamkan di Grand Heaven). Dikremasi besok jam 10.00 WIB," jawab petugas melalui sambungan telpon.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigAFodHRwczovL3d3dy5zdWFyYS5jb20vbmV3cy8yMDIxLzA0LzExLzE5MTgyMC9rcm9ub2xvZ2ktbGlhLWVkZW4td2FmYXQtc2VtcGF0LXBpbmdzYW4taGluZ2dhLXRvbGFrLWRpYmF3YS1wYWthaS1hbWJ1bGFucz9wYWdlPWFsbNIBd2h0dHBzOi8vYW1wLnN1YXJhLmNvbS9uZXdzLzIwMjEvMDQvMTEvMTkxODIwL2tyb25vbG9naS1saWEtZWRlbi13YWZhdC1zZW1wYXQtcGluZ3Nhbi1oaW5nZ2EtdG9sYWstZGliYXdhLXBha2FpLWFtYnVsYW5z?oc=5

2021-04-11 12:18:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar