Sabtu, 06 Maret 2021

Sindir Moeldoko, Andi Mallarangeng Sebut Ada Begal Partai yang Nafsu Berkuasa - detikNews

Jakarta -

Kepala KSP Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) versi kongres luar biasa (KLB) di Sumatera Utara (Sumut). Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng pun menyindir Moeldoko. Dia menyebut ada begal partai yang nafsu berkuasa.

Andi pun mengungkapkan reaksi pertama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mengetahui adanya KLB di Sumut. Ia menyebut SBY sedih atas adanya KLB itu.

"(Reaksi pertama SBY) ya sedih juga bahwa kemudian ada orang-orang yang dengan nafsu kekuasaan yang begitu besar kemudian menjadi begal politik, begal partai," kata Andi dalam acara diskusi polemik yang bertajuk 'Nanti Kita Cerita Tentang Demokrat Hari Ini' melalui YouTube MNC Trijaya, Sabtu (6/3/2021).

Andi Mallarangeng merasa heran kenapa seorang jenderal bintang empat tega berupaya merebut Partai Demokrat. Sindirannya ini merujuk ke Moeldoko karena dia menyebut ada orang di lingkar Presiden yang berusaha mengambil alih partai orang lain.

"Mau-maunya jenderal bintang empat kemudian melakukan hal semacam ini, yang zaman Orde Baru memang modelnya begini, kita ini salah ekspektasi barangkali, bahwa begitu reformasi mereka yang berkuasa akan melakukan etika politik yang baik, karena 10 tahun Pak SBY berkuasa nggak pernah mengganggu partai orang," ujarnya.

"Tiba-tiba sekarang ini ada elemen kekuasaan yang berada di lingkaran dalam Presiden tiba-tiba berusaha mengambil alih partai orang lain, di mana dia bukan kadernya sama sekali, dengan kekuasaan dan uang bekerja sama bersekongkol dengan beberapa mantan kader dan kader-kader yang tidak jelas, lalu kemudian membuat KLB abal-abal, yang sama sekali tidak sesuai dengan AD/ART yang sampai hari ini terdaftar tercatat dalam lembaga negara oleh Kemenkum dan HAM," sambungnya.

Menurut Andi Mallarangeng, SBY sedih atas adanya KLB di Sumut yang memilih Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat. Namun SBY, menurutnya, juga sudah menerima kenyataan bahwa memang ada orang-orang seperti Moeldoko.

"Jadi ya beliau sedih, tetapi ya menerima kenyataan bahwa memang ada orang semacam ini," ujarnya.

Padahal, Andi mengatakan, Moeldoko sempat beberapa kali diberi kepercayaan oleh SBY untuk mengemban jabatan strategis saat SBY menjabat sebagai Presiden ke-6 RI. Menurutnya, SBY juga merasa bersalah karena telah memberi Moeldoko jabatan strategis pada masa lalu.

"Walau tadi malam beliau mengatakan sebenarnya beliau merasa bersalah juga bahwa orang semacam Moeldoko ini, dulu zaman Pak SBY sempat diberi jabatan beberapa kali termasuk sampai Panglima TNI, cuma ya memang ada orang, kata orang Jawa, 'kacang lupa lanjaran'. Ya kira-kira begitulah," ungkapnya.

KLB PD versi Sumatera Utara telah menetapkan Moeldoko sebagai Ketum PD. Simak halaman selanjutnya.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhL2QtNTQ4MzYwOS9zaW5kaXItbW9lbGRva28tYW5kaS1tYWxsYXJhbmdlbmctc2VidXQtYWRhLWJlZ2FsLXBhcnRhaS15YW5nLW5hZnN1LWJlcmt1YXNh0gEA?oc=5

2021-03-06 08:39:28Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar