Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru saja dilantik, Joe Biden, langsung menekan dan membatalkan kebijakan-kebijakan kontroversial yang sebelumnya diberlakukan oleh Donald Trump.
Salah satu dari kebijakan-kebijakan yang banyak ditekan oleh presiden asal Delaware ini adalah mengenai corona (Covid-19). Mengutip AFP, Biden telah memberlakukan kebijakan penanggulangan virus yang bertolak belakang dengan Trump.
Lalu apa saja rangkaian kebijakan Covid Biden?
1. Masker
Pada hari pertamanya menjabat sebagai presiden Kamis (21/1/2021), Joe Biden langsung bertugas secara cepat untuk menangani pandemi corona (Covid-19). Salah satu hal yang dilakukannya adalah mewajibkan masyarakat AS untuk mengenakan masker.
Mengutip Independent, perintah ini sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukan pendahulunya presiden Donald Trump. Kewajiban masker ini akan berlaku dalam lingkup gedung pemerintah federal dan perjalanan antar negara bagian.
"Hal ini membutuhkan, seperti yang saya katakan selama ini, di mana saya memiliki otoritas, mengamanatkan masker untuk dikenakan, menjaga jarak sosial di properti federal," terang Biden kepada wartawan di Oval Office.
2. Vaksin
Biden menargetkan 100 juta vaksin akan disuntikkan pada 100 hari kerjanya. Ia mengatakan, pemerintah sedang memperluas tempat-tempat di mana orang Amerika bisa mendapatkan dosis mereka, dengan pusat komunitas baru dan staf medis tambahan untuk mengelola distribusi vaksin.
3. Peraturan kedatangan ke AS
Bagi para pelancong yang datang dari negara lain, Biden mewajibkan karantina untuk menjaga agar virus itu tidak menyebar.
"Selain memakai masker, semua orang yang terbang ke Amerika Serikat dari negara lain perlu melakukan tes sebelum mereka naik pesawat itu, sebelum berangkat, dan dikarantina saat mereka tiba di Amerika," katanya.
Persyaratan pengujian diumumkan oleh administrasi Donald Trump sebelumnya, tetapi karantina hanyalah rekomendasi.
Itu muncul ketika varian baru virus yang mengkhawatirkan dan lebih menular telah muncul di seluruh dunia. Satu mutasi khusus dari Afrika Selatan telah menimbulkan kekhawatiran atas efektivitas vaksin.
4. Stimulus Jumbo
Untuk memerangi dampak pandemi Covid-19, Biden mengatakan akan mengeluarkan stimulus jumbo bagi masyarakat yang terdampak pandemi ini. Tak tanggung-tanggung, stimulus ini besarnya hingga US$ 1,9 triliun atau sekitar Rp 2.600 triliun.
Rencana US$1,9triliun termasuk US$ 20 miliar (Rp 280 triliun) untuk program vaksinasi nasional, pemeriksaan stimulus US$1.400 (Rp 19 juta) dan menaikkan upah minimum menjadi US$ 15 per jam (Rp 210 ribu).
5. Gabung kembali ke WHO
Pada hari pertamanya bekerja, Biden mengonfirmasi bahwa dia telah membalikkan keputusan mantan presiden Donald Trump yang sebelumnya memutuskan mundur dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dan pada Hari Kedua, kepala penasihat medis Biden Anthony Fauci memastikan bahwa AS akan melanjutkan pembayarannya yang besar ke dalam anggaran organisasi kesehatan dibawah PBB itu yang memicu turunnya anggaran operasional mereka
"Dalam keadaan yang sulit, organisasi ini telah mengumpulkan komunitas ilmiah dan penelitian dan pengembangan untuk mempercepat vaksin, terapi, dan diagnostik," kata Fauci pada pertemuan WHO melalui tautan video.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMTAxMjIwNzQxMjAtNC0yMTc5MjEva2FtZWhhbWVoYS1iaWRlbi1uZ2FtdWstcmlsaXMtanVydXMtcGFtdW5na2FzLWxhd2FuLWNvdmlk0gEA?oc=5
2021-01-22 01:05:58Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar