Bagi para pemilik toko, permintaan senjata yang gila-gilaan ini merupakan tren yang mengganggu.
Baca juga: Mencekam, 50 Ibu Kota Negara Bagian AS Bersiap Hadapi Protes Bersenjata
Para pemilik toko di seluruh negeri mengatakan mereka tidak dapat memenuhi permintaan, di mana outlet-outlet sudah kehabisan amunisi dan senjata hampir habis.
Salah satu pemilik tokok mengatakan kepada media lokal di Texas bahwa dia mati-matian berusaha merekrut staf untuk memenuhi permintaan dan dengan muram memperkirakan situasi dapat berlanjut selama 24 bulan ke depan.
Pakar keamanan senjata Stephen Gutowski mem-posting gambar tanda di luar toko lokalnya di Virginia yang bertuliskan; "Pada dasarnya tidak ada amunisi yang tersedia".
Dia mengatakan masih ada antrean orang di luar toko dan di dalam tidak ada satu pun senapan pompa yang tersedia.
Baca juga: Para Perusuh Capitol AS Ternyata Para Terduga Teroris yang Dipantau FBI
Ada laporan serupa yang muncul di seluruh negeri, di mana pertunjukan senjata di Iowa akhir pekan lalu melaporkan peningkatan besar dalam penjualan dari tahun-tahun sebelumnya.
Diperkirakan 3.500 orang menghadiri pertunjukan Davenport Gun & Knife, yang diadakan di Mississippi Valley Fairgrounds, dan senjata-senjata itu diambil seperti kacang goreng.
"Kami pada dasarnya telah menjual sekitar 50 persen senjata yang kami miliki," kata juru bicara salah satu vendor mengatakan kepada media lokal tanpa menyebutkan namanya.
Selama pertunjukan biasa, dia mengatakan bahwa mereka akan menjual sekitar 13 senjata. Tapi setelah hanya beberapa jam pertunjukan Davenport Gun & Knife pada hari Sabtu, mereka sudah menjual hampir 75.
Sementara itu, seorang pemilik toko senjata di Tyler, Texas mengatakan situasinya di luar kendali.
“Sudah 18 tahun. Saya belum pernah melihatnya seburuk ini," kata pemilik Superior Outfitters, Austin Rohr, kepada CBS yang dilansir news.com.au Senin (18/1/2021). “Saya biasanya mulai hanya dari 7 hingga 800 AR dan mungkin ada 10 di belakang saya sekarang.”
Baca juga: Rudal Jarak Jauh Iran Jatuh Dekat Kapal Induk AS di Samudra Hindia
Itu hanya 1 persen dari inventaris normal mereka dan dia berusaha keras merekrut staf untuk memenuhi permintaan.
Dia mengatakan orang-orang yang setiap hari datang ke tokonya belum pernah memiliki senjata sebelumnya, tetapi mereka telah berubah pikiran. "Semua prediksi kami akan seperti ini selama 24 bulan ke depan,” katanya.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMilgFodHRwczovL2ludGVybmF0aW9uYWwuc2luZG9uZXdzLmNvbS9yZWFkLzMwNDc0MC80Mi9qZWxhbmctcGVsYW50aWthbi1iaWRlbi10b2tvLXNlbmphdGEtc2VsdXJ1aC1hcy1rZXdhbGFoYW4tcGVudWhpLXBlcm1pbnRhYW4tMTYxMDkyMDg4Nz9zaG93cGFnZT1hbGzSAY0BaHR0cHM6Ly9pbnRlcm5hdGlvbmFsLnNpbmRvbmV3cy5jb20vbmV3c3JlYWQvMzA0NzQwLzQyL2plbGFuZy1wZWxhbnRpa2FuLWJpZGVuLXRva28tc2VuamF0YS1zZWx1cnVoLWFzLWtld2FsYWhhbi1wZW51aGktcGVybWludGFhbi0xNjEwOTIwODg3?oc=5
2021-01-17 22:48:47Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar