Penyidik KPK Novel Baswedan mengungkap adanya faksi-faksi di tubuh Polri. Novel pun menaruh harap calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo berani mereformasi internal Polri.
Perihal adanya faksi di internal Polri itu disampaikan Novel melalui akun Twitternya, @nazaqistsha, Jumat (15/1/2021). Novel mulanya menyampaikan harapannya terhadap Komjen Listyo Sigit Prabowo yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon tunggal Kapolri.
"Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani & antikorupsi. Sehingga Pak Sigit berani perbaiki Polri," tulis Novel seperti dilihat detikcom.
Menurut Novel, Polri butuh figur pemimpin yang berani untuk melakukan reformasi sehingga bisa mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat. Sebab, menurutnya, ada banyak faksi di Korps Bhayangkara yang sarat kepentingan dan saling menyandera.
"Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan & saling menyandera. Sehingga Pimpinan Polri tidak berani mereformasi Polri menjadi institusi yang dipercaya," lanjutnya.
Adanya faksi-faksi di internal Polri yang diungkap Novel pun mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Mulai dari Komisi III DPR RI hingga elite partai politik.
Ketua Komisi III DPR Herman Herry mengaku tidak mengetahui perihal faksi-faksi di internal Polri yang dimaksud Novel. Namun, menurutnya, tidak tertutup adanya kelompok dengan basis angkatan di tubuh Polri.
"Kalau basis angkatan yang dimaksudkan solidaritas secara psikis berdasarkan angkatan pasti ada, namun semua tergantung gaya kepemimpinan pimpinan Polri. Makanya saya katakan bahwa Komjen Listyo Sigit adalah calon Kapolri yang reformatif, dan akan bisa merangkul senior dan junior dalam rangka soliditas organisasi Polri," kata Herman kepada wartawan, Jumat (15/1/2021).
Kendati demikian, Herman meyakini Komjen Listyo Sigit Prabowo dapat menyatukannya. Dia pun sependapat bahwa Komjen Listyo Sigit Prabowo harus mampu membawa Polri lebih baik lagi ke depannya.
"Kami tidak paham soal hal tersebut karena hal itu yang tau adalah orang per orang di internal Polri. Namun apa yang dikatakan Pak Novel, kami sangat sependapat setidaknya adanya kesepahaman antar-aparat penegak hukum terkait agenda penegakan hukum ke depan agar lebih profesional dan bermartabat," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibmh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhL2QtNTMzNjIyNy9mYWtzaS1kaXVuZ2thcC1ub3ZlbC1iYXN3ZWRhbi1kZW1pLWtvbWplbi1zaWdpdC1iZXJhbmktcmVmb3JtYXNpLXBvbHJp0gEA?oc=5
2021-01-15 22:39:51Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar