Ferdinand Hutahaean akan menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai kader ke Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat pada pagi hari ini, Senin (12/10).
Sejauh ini, Ferdinand mengaku belum berencana menggelar konferensi pers seputar pengunduran dirinya dari partai politik yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.
"Saya belum merencanakan konferensi pers, tapi pagi ini saya ke DPP antar surat pengunduran diri," ucap Ferdinand kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/10).
Sebelumnya, kabar Ferdinand mundur dari Demokrat itu diungkapkannya lewat akun Twitter @FerdinandHaean3, Minggu (11/10).
"Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga karena soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah atau benar dengan prinsip yang saya yakini. Saya memutuskan untuk pergi dan akan mengundurkan diri!" ucap Ferdinand lewat Twitter-nya.
Menjawab pengunduran diri Ferdinand, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan, menyampaikan rasa terima kasih atas pekerjaan yang telah dilakukan Ferdinand untuk partai. Ia pun mendoakan agar Ferdinand sukses di luar partai.
"Secara pribadi saya sampaikan terima kasih atas pengabdian beliau selama ini dan semoga sukses dalam pengabdian yang baru di luar Partai Demokrat demi kebaikan nusa dan bangsa," kata Ossy dalam cuitan akun twitternya yang sudah dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (11/10).
Ferdinand yang pada Pilpres 2019 lalu menjadi utusan Demokrat sebagai Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini mengungkapkan alasannya pergi adalah karena berbeda sikap politik dengan partai, termasuk soal Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker).
"Ini puncak dari dari beberapa perbedaan politik dan prinsip antara saya dengan pengurus dan sikap partai, sudah beberapa hal antara saya dan pengurus baru ini berbeda pandangan terhadap isu-isu politik," ujar dia.
"Dan terakhir kemarin soal RUU Ciptaker ada perbedaan prinsip yang sangat mendasar sehingga saya memilih memutuskan untuk pergi sebagai sikap penghormatan saya kepada partai ini atas sikapnya dan untuk membebaskan saya bersikap ke depan," imbuhnya.
Untuk diketahui, Partai Demokrat menjadi salah satu parpol yang menolak pengesahan UU Ciptaker. Dalam rapat paripurna di DPR, Senin sore (5/10), Fraksi Demokrat memutuskan keluar alias walk out.
Atas langkah tersebut pun, AHY selaku Ketum Demokrat meminta maaf kepada buruh dan pekerja atas kegagalan partainya membendung pengesahan aturan baru tersebut.
Putra sulung SBY itu berdalih partainya tak memiliki cukup suara untuk menjegal produk legislasi tersebut, seperti diharapkan kalangan buruh dan pekerja.
Dia lantas menegaskan Demokrat harus berkoalisi dengan kaum buruh dan pekerja yang hari ini paling terdampak oleh krisis pandemi dan ekonomi dalam menyikapi RUU Cipta Kerja.
(mts/kid)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vbmFzaW9uYWwvMjAyMDEwMTIwOTM0NDYtMzItNTU3MjM0L2ZlcmRpbmFuZC1hbnRhci1zdXJhdC1tdW5kdXIta2UtZHBwLWRlbW9rcmF0LWhhcmktaW5p0gEA?oc=5
2020-10-12 02:57:41Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar