Penusukan di sebuah gereja di Nice, Prancis mendapatkan sorotan dari dunia internasional. Berikut ini sejumlah fakta terkait insiden brutal tersebut.
Dilansir AFP, Jumat (30/10/2020) pembunuhan brutal itu terjadi hanya dua minggu setelah seorang guru Prancis dipenggal di luar sekolahnya di utara Paris oleh seorang pria asal Chechnya.
Guru itu dibunuh usai menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berekspresi.
Berikut ini sejumlah fakta seputar penusukan brutal di Nice:
1. Aksi penyerangan terjadi pada pagi hari
Pada Kamis (29/10) pukul 08.29 pagi waktu Prancis, seorang pria bersenjata pisau mulai menyerang orang-orang yang berdoa di dalam gereja Basilika Notre-Dame di jantung kota Nice.
Jaksa anti-teror Prancis, Jean-Francois Ricard mengatakan pada konferensi pers, bahwa penyerang membawa salinan Alquran dan tiga pisau bersamanya.
Dalam kekacauan hampir setengah jam di basilika Notre-Dame itu, penyerang menggunakan pisau sepanjang 30 cm untuk menggorok leher seorang nenek berusia 60 tahun di dalam gereja. Korban tewas di tempat kejadian.
Jenazah seorang pria, seorang petugas gereja berusia 55 tahun, ditemukan di dekatnya di dalam gereja, lehernya juga digorok.
Wanita lain yang diserang, yang melarikan diri dari gereja ke restoran terdekat, meninggal tak lama kemudian karena beberapa luka pisau.
Pembunuh itu ditembak dan dilumpuhkan oleh polisi yang tiba dengan cepat di tempat kejadian. Bahkan ketika dia ditangkap, pria itu terus meneriakkan "Allah Akbar" hingga kemudian ditembak polisi dan dilarikan ke rumah sakit.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibWh0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vaW50ZXJuYXNpb25hbC9kLTUyMzU2ODAvNC1mYWt0YS1wZW51c3VrYW4tYnJ1dGFsLWRpLXByYW5jaXMtamFkaS1zb3JvdGFuLWludGVybmFzaW9uYWzSAQA?oc=5
2020-10-30 23:50:48Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar