Rabu, 16 September 2020

Pesan Pamit Saefullah kepada Anies dan Ancaman Nyata Covid-19... - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - "Pak Gub, saya mohon izin pamit karena kurang enak badan," begitu bunyi pesan yang dikirimkan almarhum Sekretaris Daerah DKI Saefullah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pesan itu dikirimkan Saefullah pada Senin (7/9/2020) lalu, saat sidang paripurna di Gedung DPRD DKI.

Menurut Anies hal itu tak biasa. Pasalnya Saefullah dia kenal sebagai birokrat yang tidak pernah izin pulang lebih awal saat menghadiri rapat karena alasan sakit.

"Dalam pengalaman saya bekerja bersama Bapak Sekda, tidak pernah beliau izin pamit karena sakit," kata Anies.

Baca juga: Melepas Sosok Humoris Balai Kota, Sekda DKI Saefullah...

Dia mengirim pesan itu kepada Anies dan menginformasikan bahwa dirinya harus meninggalkan sidang paripurna karena sakit.

Beberapa hari kemudian, Saefullah dinyatakan positif Covid-19. Kondisi kesehatannya juga terus menurun hingga harus dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Saefullah dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (16/9/2020) siang kemarin. Dia wafat pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Soebroto.

Penyebab meninggal

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, penyebab meninggalnya Saefullah karena shock sepsis irreversible dengan ARDS (Sindrom distres pernapasan akut) dan terkonfirmasi Covid-19.

"Siang ini, Bapak Sekda kita, Bapak Saefullah, telah berpulang. Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible pada ARDS, yaitu infeksi berat pada jaringan paru dan seluruh sistem tubuh akibat infeksi Covid-19," ucap Widya dalam keterangannya.

Gangguan tersebut membuat Saefullah gagal bernapas sehingga oksigen di dalam tubuh pun tidak memadai.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Kenang Saefullah sebagai Orang yang Rendah Hati dan Kepemimpinan Bisa Jadi Acuan

"Menyebabkan gagal bernapas yang tidak dapat diperbaiki dan tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," kata dia.

Putra terbaik Jakarta

Anies menyampaikan rasa bangganya pernah bekerja bersama Saefullah. Jajaran Pemprov DKI pun memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut bahwa Saefullah merupakan putra terbaik Jakarta.

"Selamat jalan putra terbaik Jakarta. Selamat kembali ke Rahmatullah. Kami percaya tempatmu terhormat, tempatmu mulia, tempatmu tertinggi," kata Anies.

Bukan tanpa alasan, sebagai Sekda, Saefullah mendampingi empat gubernur dari Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saeful Hidayat, hingga Anies Baswedan.

"Dan Insya Allah kota ini akan terus mengirimkan pahala tanpa henti padamu atas seluruh amal jariyahmu di kota ini," lanjut Anies.

Pejuang tangguh Covid-19

Sebagai salah satu pejabat di DKI, Saefullah juga menjadi orang yang bekerja keras untuk memerangi wabah Covid-19.

Baca juga: Saefullah Meninggal karena Infeksi Berat Paru dan Sistem Tubuh akibat Covid-19

Anies menyebutkan, selama enam bulan Jakarta terpapar Covid-19, Saefullah mengorbankan tenaganya agar DKI bisa menekan angka pasien yang terpapar.

"Selama 6 bulan lebih kita bergumul berhadapan dengan Covid-19 dan Pak Sekda adalah salah satu yang setiap hari setiap waktu bekerja siang malam bersama kita semua untuk memerangi wabah ini untuk melindungi keselamatan warga Jakarta," ucap Anies.

Ia mengaku tak pernah membayangkan Saefullah adalah salah satu yang justru terpapar.

"Tanpa kita pernah menduga, tanpa pernah kita membayangkan terpapar dan kemudian Yang Maha Kuasa memanggilnya pulang," kata dia.

Ancaman Covid-19 nyata adanya

Meninggalnya Saefullah merupakan bentuk nyata sadisnya Covid-19 yang merebut nyawa manusia.

Kepergian Saefullah juga sebagai peringatan tentang kondisi Covid-19 di Ibu Kota yang semakin mengkhawatirkan.

Baca juga: Dengan Suara Bergetar, Anies Beri Penghormatan Terakhir untuk Sekda DKI Saefullah

"Saya berharap kepada seluruh warga DKI Jakarta jadikan ini (kepergian Saefullah) sebagai pelajaran, kondisinya memang mengkhawatirkan, dalam artian yang sesungguhnya. Saya selalu menggarisbawahi pesan dari kami tidak pernah ditambahi, tidak pernah dikurangi, saya sampaikan apa adanya," kata Anies.

Oleh karena itu, Anies kembali mengingatkan warga pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Anies juga mengimbau warga untuk tetap berkegiatan di rumah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

"Covid-19 ini nyata dan risikonya besar. Ini (kepergian Sekda DKI) adalah contoh nyata dari risiko terburuk apabila terpapar Covid-19. Saya mengajak semua tertib pakai masker, tertib jaga jarak, tertib cuci tangan rutin, tinggallah di rumah kecuali perlu. Jangan bepergian kecuali urgent, kerjakan sebisa mungkin dari rumah," ungkapnya.

Jenazah Saefullah pun dilepas oleh Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan seluruh jajaran Pemprov DKI dengan penghormatan terakhir kepada jenazah yang diletakkan di dalam peti dan dimasukkan dalam ambulans.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMifmh0dHBzOi8vbWVnYXBvbGl0YW4ua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjAvMDkvMTcvMDkwMjQwNjEvcGVzYW4tcGFtaXQtc2FlZnVsbGFoLWtlcGFkYS1hbmllcy1kYW4tYW5jYW1hbi1ueWF0YS1jb3ZpZC0xOT9wYWdlPWFsbNIBeWh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vbWVnYXBvbGl0YW4vcmVhZC8yMDIwLzA5LzE3LzA5MDI0MDYxL3Blc2FuLXBhbWl0LXNhZWZ1bGxhaC1rZXBhZGEtYW5pZXMtZGFuLWFuY2FtYW4tbnlhdGEtY292aWQtMTk?oc=5

2020-09-17 02:02:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar