Sabtu, 19 September 2020

Orang Tua LAS Tak Sangka Anaknya Jadi Tersangka Kasus Mutilasi Kalibata - Suara.com

Pembunuh Rinaldi Harley Wismanu, mayat tewas dimutilasi. (Suara.com/Yasir)

Orang tua tersangka mengatakan, anaknya Laeli terakhir kali pulang ke Tegal dua tahun lalu. Setelah itu, Laeli tidak bisa dihubungi sama sekali.

SuaraJawaTengah.id - Salah satu pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Kalibata City, Jakarta, Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) diketahui merupakan Warga Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.

Laeli bersama kekasihnya, Djumadil Al Fajar alias DAF (26) terungkap menghabisi nyawa Rinaldi Harley Wismanu, seorang manajer HRD di Jakarta yang sempat dilaporkan hilang oleh kekuarganya.

Setelah dibunuh, jasad Rinaldi dimutilasi lalu diletakkan di dalam koper dan disimpan di apartemen Kalibata City.

Berita pembunuhan sadis yang dilakukan Laeli itu sontak mengagetkan keluarga Laeli di Kabupaten Tegal. Keluarga Laeli mengetahui kasus itu setelah selama 1,5 tahun putus kontak dengan Laeli.

Rumah orang tua Laeli Atik Supriyatin, pelaku pembunuhan dan mutilasi Kalibata City, di Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. (Suara.com/F. Firdaus)
Rumah orang tua Laeli Atik Supriyatin, pelaku pembunuhan dan mutilasi Kalibata City, di Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. (Suara.com/F. Firdaus)

Rumah orang tua Laeli berada di RT 01 RW 03 Desa Kesuben, tak jauh dari Jalan Raya Tegal-Purwokerto. Rumah sederhana itu hanya ditinggali ayah Laeli, Makmuri (60) dan ibu Laeli, Masliha (55). Keduanya sehari-hari bekerja sebagai petani.

Saat didatangi Suara.com Sabtu (19/9/2020), pintu dan jendela rumah itu tampak tertutup rapat. Menurut sejumlah tetangganya, Makmuri dan Laeli sedang berada di sawah.

Saat ditemui di sawahnya yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya, Makmuri membenarkan jika Laeli merupakan anaknya.

Dia pertama kali mengetahui kasus mutilasi yang dilakukan Laeli dari salah satu kakak Laeli yang berada di Jakarta. Dia mengaku kaget dan tak menyangka anak keempatnya itu menjadi pelaku pembunuhan sadis.

“Saya tahunya anak-anak saya yang lain pada nelpon, tahu dari berita dan informasi di HP, pada nangis semua. Saya juga kaget, bingung. Di rumah nangis terus,” katanya.

Dia mengatakan, Laeli terakhir kali pulang ke Tegal dua tahun lalu. Setelah itu, Laeli tidak bisa dihubungi sama sekali.

“Keluarga sudah 1,5 tahun putus kontak sama Laeli. Tahu-tahu dengar kabar Laeli melakukan pembunuhan,” katanya.

Menurut Makmuri, terakhir kali kontak dengan keluarga, Laeli menolak untuk ditemui dan meminta keluarga tidak mencari keberadaannya.

“Terakhir kontak sama mbakyunya bilang, udah saya tidak usah dicari. Udah itu aja. Tidak bilang kenapa,” katanya.

Makmuri menyebut keluarga sudah berupaya mencari keberadaan Laeli sejak putus kontak. Bahkan Makmuri sendiri sampai datang ke Jakarta pada Idul Adha lalu untuk mencari keberadaan anaknya.

“Saya sudah berusaha nyari di Jakarta, lebaran haji kemarin, tapi karena tidak ada alamatnya susah. Saya sudah berusaha nyari, namanya orang tua, apa saja lah saya lakuin. Yang penting anak saya bisa pulang. Tapi ternyata tidak bisa,” ucapnya.

Kontributor : F Firdaus

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigAFodHRwczovL2phdGVuZy5zdWFyYS5jb20vcmVhZC8yMDIwLzA5LzE5LzEzNDcwNS9vcmFuZy10dWEtbGFzLXRhay1zYW5na2EtYW5ha255YS1qYWRpLXRlcnNhbmdrYS1rYXN1cy1tdXRpbGFzaS1rYWxpYmF0YT9wYWdlPWFsbNIBe2h0dHBzOi8vamF0ZW5nLnN1YXJhLmNvbS9hbXAvcmVhZC8yMDIwLzA5LzE5LzEzNDcwNS9vcmFuZy10dWEtbGFzLXRhay1zYW5na2EtYW5ha255YS1qYWRpLXRlcnNhbmdrYS1rYXN1cy1tdXRpbGFzaS1rYWxpYmF0YQ?oc=5

2020-09-19 06:47:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar