Senin, 24 Agustus 2020

[POPULER JABODETABEK] Sakit Hati Anak Buah Berujung Pembunuhan Pengusaha di Kelapa Gading | Kena Covid-19 Gara-gara Cium Tangan Halaman all - Megapolitan Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penembakan bos pelayaran di depan sebuah ruko di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara akhirnya terbongkar. Pelaku menangkap 12 pelaku terkait pembunuhan berencana ini.

Polisi menyimpulkan bahwa otak pembunuhan berencana ini adalah karyawati korban yang merasa sakit hati kerap dimarahi dan dilecehkan oleh bosnya.

Berita soal pembunuhan berencana terhadap bos pelayaran ini menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com pada Senin (24/8/2020).

Berikut empat berita terpopuler seputar Jabodetabek sepanjang kemarin:

1. Karyawati bayar Rp 200 juta sewa pembunuh bayaran

NL, otak pembunuhan pengusaha Sugianto (51) di depan ruko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 13 Agustus 2020, menyewa kelompok pembunuh bayaran.

Hasil pemeriksaan, NL membayar hingga Rp 200 juta untuk eksekusi. Hal itu diketahui setelah polisi menangkap 12 tersangka.

NL adalah karyawati yang bekerja di perusahaan PT. DTJ, milik Sugianto. Berdasarkan pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL sakit hati dan menggelapkan pajak perusahaan.

Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading Hari Ini

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nanan Sudjanan menjelaskan, NL meminta R alias M, suami sirinya mencari cara membunuh Sugianto lantaran kesal sering dimaki dan dilecehkan.

Motif lain, NL yang bekerja di bagian administrasi keuangan takut lantaran ketahuan menggelapkan uang pajak kantor. NL pertama meminta bantuan suami sirinya pada 20 Maret 2020.

“Sekitar bulan Maret tanggal 20, si pelaku (NL) menyampaikan kepada R alias M tetapi tidak dihiraukan,” kata Nanan saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Pembunuh Bayaran Sempat Jadi Petugas Pajak Gadungan Sebelum Tembak Pengusaha di Kelapa Gading

Nana menambahkan, NL kembali meminta bantuan suami sirinya pada 4 Agustus, setelah mendapat ancaman dari korban. NL ketahuan menggelapkan pajak perusahaan. Korban mengancam akan melaporkan pelaku ke Kepolisian.

“Yang bersangkutan (NL) ada di dalam ancaman korban sehingga minta korban dieksekusi,” tambah Nana.

Baca selengkapnya di sini.

2. Sembilan orang di Tangerang tertular Covid-19 gara-gara cium tangan

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, sembilan warganya terpapar Covid-19 setelah mereka mencium tangan seorang pria yang sudah sepuh. Arief menyebutkan, pria itu merupakan seorang guru mengaji yang dihormati.

"Guru ngaji itu nularin ke sembilan orang," kata Arief melalui telepon, Senin (24/8/2020).

Arief mengatakan, guru tersebut sudah tidak lagi mengajar karena sudah sepuh. Namun, dia disebut telah menularkan Covid-19 ke orang-orang yang bersilaturahim ke tempatnya.

"Dia enggak ngajar sebenarnya, dia sesepuh. Tapi, orang kalau ketemu itu mau enggak mau cium tangan, ya namanya sesepuh ya," ujar Arief.

Baca juga: Jaringan Internet Gratis untuk Pelajar dan UMKM di 168 RW Kota Tangerang Sudah Terpasang

Oleh karena itu, Arief meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun bertemu orang yang mereka hormati.

Dia meminta masyarakat tidak melakukan cium tangan atau kontak yang kemungkinan bisa menjadi penularan Covid-19.

"Makanya saya imbau, tanpa mengurangi rasa hormat ya, hindari dululah cium tangan, kan sesepuh kita, kasihan dianya. Dia juga ketularan," kata dia.

Baca selengkapnya di sini.

3. Motif pembunuhan bos pelayaran karena sakit hati

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengungkapkan motif utama di balik penembakan yang menewaskan Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 13 Agustus 2020. Auktor intelektualis dari kasus ini adalah NL, karyawati Sugianto.

NL bekerja sebagai karyawan adminstrasi di PT. DTJ milik Sugianto. Selama bekerja di perusahaan tersebut, NL selalu dimarahi oleh Sugianto.

“Yang bersangkutan marah karena sering dimarahi oleh korban dan yang kedua beberapa pernyataan dari korban yang dianggap melecehkan,” kata Nana dalam jumpa pers penangkapan para pelaku di Polda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).

NL juga kerap diajak berhubungan badan dengan Sugianto. Bahkan korban sampai menyebut NL sebagai perempuan “tidak laku”.

Perlakuan tersebut membuat NL sakit hati. NL kemudian meminta tolong kepada R alias M, suami sirinya untuk menghabisi korban.

R lalu mencari kelompok sindikat pembunuh yang terdiri DM, SY, S, MR, AJ, DW , R , RS.

Baca selengkapnya di sini.

4. Remaja korban penculikan dan pemerkosaan di Cengkareng menolak bertemu orangtuanya

Remaja 14 tahun berinisial F asal Cengkareng, Jakarta Barat menolak bertemu orangtuanya ketika mendatangi rumah aman.

Komisioner KPAI Putu Elvina mengatakan, orangtua F berinisial R mendatangi korban kemarin, Minggu (23/8/2020).

"Kemarin datang sama kita, tapi si anak enggak mau ketemu orangtuanya," kata Putu saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/8/2020).

Putu mengatakan, ada berbagai alasan yang disebutkan F kepada mereka untuk menolak bertemu dengan ibu kandungnya tersebut.

Salah satu alasan yang disebutkan bahwa F merasa pernah mengalami kekerasan karena perbuatan ibunya tersebut.

Hal itu menjadi traumatis bagi si anak sehingga untuk sementara ia merasa tidak ingin bertemu dengan ibunya tersebut.

"Kemarin juga sudah kita sampaikan, kepada ibunya alasan kenapa si anak enggak mau ketemu. Dari si ibunya tentu harus berubah juga karena ini menyangkut masa depannya juga," ucap Putu.

Adapun F diculik dan diperkosa hingga hamil oleh seorang pria berinisial W (41). Tersangka ditangkap Polres Metro Jakarta Barat di kawasan Sukabumi Jawa Barat pada Jumat lalu.

Baca selengkapnya di sini.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiigFodHRwczovL21lZ2Fwb2xpdGFuLmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDIwLzA4LzI1LzA5MDU0MDkxL3BvcHVsZXItamFib2RldGFiZWstc2FraXQtaGF0aS1hbmFrLWJ1YWgtYmVydWp1bmctcGVtYnVudWhhbi1wZW5ndXNhaGEtZGk_cGFnZT1hbGzSAQA?oc=5

2020-08-25 02:05:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar