Rabu, 24 Juni 2020

Cerita Nus Kei Berseteru dengan John Kei, Tak Mengira Akan Diserang dan Ingin Rekonsiliasi - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah rekonstruksi kasus penyerangan oleh kelompok John Kei, Nus Kei buka suara terkait penyerangan rumahnya di Cluster Australia, Green Lake City, Kota Tangerang, Rabu (24/6/2020).

Nus Kei bercerita tentang keberadaan dirinya saat penyerangan berlangsung. Dia diketahui tidak ada di rumah saat kelompok John Kei menyerang.

Saat ditemui Kompas.com di rumahnya setelah rekonstruksi kasus penyerangan selesai, Nus Kei mengatakan dirinya masih berada di rumah pada hari penyerangan Minggu (21/6/2020) lalu.

Nus Kei mengatakan dirinya sedang berolahraga di depan rumahnya. Terlihat memang di depan rumahnya terdapat alat-alat angkat beban yang berjejer.

Baca juga: Brutalnya Penyerangan oleh Kelompok John Kei, Pasukan Menyebar Buru Nus Kei dan Anak Buah...

Namun ketika dia hendak mengambil multivitamin, ada panggilan telepon masuk yang mengabarkan ada kerabatnya di Cengkareng menerima serangan dari kelompok John Kei hingga tewas dan luka berat.

"Saya di rumah, saya abis gym (olahraga), terus masuk ke dalam rumah. Saya baru ambil vitamin dan susu lalu ditelepon adik saya (AR) yang kepotong itu jarinya di sana (Cengkareng). Makanya saya keluar (melihat kondisi AR)," kata Nus Kei.

Setelah dia pergi, barulah kawanan John Kei tiba di rumahnya. Itulah sebabnya, anak buah John Kei hanya bertemu istri dan anak-anak Nus Kei saat melakukan penyerangan.

Sering dapat ancaman John Kei

Nus Kei juga mengaku sudah sering diancam John Kei. Hanya saja, Nus Kei tidak menyangka John Kei yang merupakan kerabat jauhnya itu berani bertindak nekat hingga menyebabkan nyawa anak buah Nus Kei melayang dan menggeruduk rumahnya dengan sekelompok orang.

Baca juga: Nus Kei Mengaku Maafkan John Kei dan Siap Dikonfrontasi

"Itu sudah sering diancam tetapi saya anggap biasa, enggak akan kayak kemarin," ujar dia.

Nus Kei juga mengaku sudah sering berkomunikasi dengan John Kei sejak 2016 lalu dan baru kali ini perseteruan antar orang-orang Kei di Jakarta sampai ke aksi kekerasan.

"Kami adalah keluarga, apalagi saya sebagai pamannya. Saya enggak berpikir kejadian itu terjadi," kata dia.

Berharap John Kei mengakui kesalahannya

Nus Kei juga menginginkan agar John Kei yang saat ini sudah ditahan oleh Polda Metro Jaya bisa mengakui kesalahannya atas penyerangan tersebut.

Lokasi tempat kejadian pengerusakan rumah Nus Kei No 52 Kluster Australia Green Lake City Kota Tangerang, Rabu (24/6/2020)KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Lokasi tempat kejadian pengerusakan rumah Nus Kei No 52 Kluster Australia Green Lake City Kota Tangerang, Rabu (24/6/2020)

"Saya berpesan agar dia mengakui bahwa dia sudah berbuat dan mengakui," kata Nus Kei.

Meski sudah mengaku memaafkan ponakannya tersebut, Nus Kei mengatakan akan tetap melakukan proses hukum terhadap John Kei.

Setelah itu, Nus Kei berencana akan mengumpulkan orang-orang Kei di Jakarta untuk menyelesaikan masalah yang ada antara dia dan keponakannya itu yang telah mengorbankan satu nyawa orang Kei.

Namun pertemuan itu, lanjut dia, akan dilakukan setelah proses hukum John Kei selesai.

Baca juga: Nus Kei Sempat di Rumah Sesaat Sebelum Diserang Kelompok John Kei

"Ini proses ini selesai dulu ya. Saya akan lakukan sebuah rekonsiliasi. Saya akan mengumpulkan semua orang Kei yang ada di jakarta supaya kejadian ini berakhir pada kami, jangan sampai anak cucu kami mengalami," kata dia.

Keluarga trauma

Penyerangan tersebut juga membuat trauma keluarga Nus Kei yang saat penyerangan sedang berada di rumah mereka.

Setidaknya ada 7 anggota keluarga Nus Kei yang berada di rumah saat peristiwa penyerangan terjadi, termasuk anak dan kedua istrinya.

"Pasti trauma (istri Nus Kei), perempuan. Kalau saya kan sudah biasa (diancam)," kata dia.

Baca juga: Nus Kei Berharap John Kei Mengaku sebagai Dalang Penyerangan Rumahnya

Nus Kei mengatakan saat ini keluarga diungsikan sementara ke rumah kerabat mereka yang masih di sekitar Jabodetabek.

Nus Kei mengatakan, beruntung keluarganya tidak menderita luka akibat serangan tersebut karena memang langsung lari ke atas loteng.

"Aman (keluarga) karena mereka bisa menyelamatkan diri, masih dilindungi Tuhan," ujar Nus Kei.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMihwFodHRwczovL21lZ2Fwb2xpdGFuLmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDIwLzA2LzI1LzA4NTIzNTExL2Nlcml0YS1udXMta2VpLWJlcnNldGVydS1kZW5nYW4tam9obi1rZWktdGFrLW1lbmdpcmEtYWthbi1kaXNlcmFuZy1kYW4_cGFnZT1hbGzSAYIBaHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9tZWdhcG9saXRhbi9yZWFkLzIwMjAvMDYvMjUvMDg1MjM1MTEvY2VyaXRhLW51cy1rZWktYmVyc2V0ZXJ1LWRlbmdhbi1qb2huLWtlaS10YWstbWVuZ2lyYS1ha2FuLWRpc2VyYW5nLWRhbg?oc=5

2020-06-25 01:52:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar