Sejumlah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beramai-ramai mengunggah logo PDIP di media sosial pascaaksi pembakaran bendera PDIP di tengah unjuk rasa penolakan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Rabu (24/6).
Salah satu oleh Ketua DPR RI sekaligus Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP Puan Maharani di akun Instagram-nya, @puanmaharaniri.
Ia mengunggah gambar banteng moncong putih yang merupakan logo PDIP beserta foto Surat Perintah Harian Ketua Umum PDI Megawati Soekarnoputri. Puan juga menyertakan potongan pernyataan Megawati sebagai caption atau keterangan di bawah foto yang ia unggah itu.
"Terus rapatkan barisan! Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati Partai. Sekali Merdeka Tetap Merdeka! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! Bendera selalu tegak! Seluruh kader siap menjaganya!!!" tulis Puan yang merupakan putri Megawati.
Hal yang sama dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) sekaligus Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan DPP PDIP Yasonna Laoly lewat akun Instagram-nya, @yasonna.laoly.
Ia mengunggah foto dirinya dengan latar belakang logo PDIP serta tulisan 'SAYA PDI Perjuangan'. Yasonna juga mengunggah foto Surat Perintah Harian.
"PDI Perjuangan, partai yang lahir dari proses sejarah, selalu memperjuangkan persatuan dalam kebinekaan. Perjuangan itu takkan goyah oleh riak-riak dari segelintir orang. Pesan Ibu Ketua Umum jelas, segala pelanggaran proses secara hukum. Tegak lurus perintah Ketua Umum. Bendera selalu tegak," kata Yasonna.
Langkah serupa dilakukan politikus PDIP sekaligus Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Lewat akun Twitter-nya, @pramonoanung, Pramono menguggah logo PDIP sambil menyatakan bahwa PDIP adalah partai politiknya.
"Partaiku @PDI_Perjuangan," ucapnya.
Bendera PDIP dibakar dalam aksi unjuk rasa menolak RUU HIP di depan Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta pada Rabu (24/6).
Koordinator aksi tolak RUU HIP, Edy Mulyadi, merespons dengan menampik aksi itu direncanakan oleh pihaknya.
"Pembakaran bendera PDIP itu accident, karena saat saya di panggung juga saya bilang kita bakar bendera PKI. Saya cuma menilai sebagai spontanitas aksi massa aja. Jadi tidak dipersiapkan panitia sama sekali," kata Edy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (25/6).
Megawati merespons aksi itu dengan mengeluarkan surat perintah kepada seluruh kader. Dalam surat yang dikeluarkan pada Kamis (25/6) itu, Megawati meminta kader merapatkan barisan.
Ia juga mempersilakan kader menempuh jalur hukum sambil memperkuat persatuan dengan rakyat.
"Terus rapatkan barisan! Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati partai. Sekali merdeka, tetap merdeka! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!" demikian bunyi surat perintah Megawati kepada seluruh kader PDIP dalam keterangan tertulis yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Kamis (25/6)
(mts/ain)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vbmFzaW9uYWwvMjAyMDA2MjYxMzM0MDctMzItNTE3ODMwL2JlbmRlcmEtZGliYWthci1rYWRlci1iYW50ZW5nLXJhbWFpLXJhbWFpLXVuZ2dhaC1sb2dvLXBkaXDSAQA?oc=5
2020-06-26 07:04:00Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar